Tutupnya sejumlah cabang pusat kebugaran Gold's Gym mengingatkan kondisi serupa akhir tahun lalu. Saat itu, jaringan mega gym yang punya cabang di sejumlah mal besar, Superstar Fitness, juga tiba-tiba bangkrut.
Pihak yang paling dirugikan tentu saja member. Seperti dialami Gloria (40), salah seorang member Gold's Gym di Bintaro Xchange Tangerang Selatan yang mengaku sangat kecewa dengan keputusan penutupan sepihak tersebut. Pasalnya, dirinya dan suami masih memiliki banyak sesi latihan bersama personal trainer (PT).
"Kami masih punya membership beberapa bulan. Sesi PT juga masih cukup banyak, kalau dijumlahkan saya itu masih 81 sesi lagi, suami masih punya 53 sesi," kata Gloria kepada detikcom saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
"Kalau dihitung-hitung, (kerugian) kami masih di Rp 45 juta," sambungnya.
Menurut Gloria, tanda-tanda kolapsnya Gold's Gym mulai ia rasakan sebulan terakhir. Misalnya saat listrik di gym tersebut padam, padahal lokasinya berada di mal yang cukup besar di Tangerang Selatan.
"Hah yang bener, di mal kok sampai tiga hari listrik mati, aneh kan. Tanggal 16 Juni (pagi) itu mati air dan listrik, saya lihat masih ada orang yang ambil membership," katanya.
"16 Juni pagi saya masih nge-gym, lalu tanggal 16 Juni sore itu keluar pengumuman tanggal 16-30 itu tutup sementara karena urusan utilitas," sambungnya.
Gym Kecil-Menengah Justru Menjamur
Di saat gym besar bertumbangan, gym-gym dengan skala yang lebih kecil atau menengah terpantau cukup ekspansif membuka cabang. Dari penelusuran detikcom pada Selasa (8/7), salah satu jejaring gym yang banyak buka cabang di ruko-ruko telah memiliki dari 120 klub, tersebar di 30 kota di Indonesia, dengan 120 ribu lebih member aktif.
Jejaring gym lain yang juga memanfaatkan ruko, alih-alih di dalam mall, juga teramati tumbuh pesat. Dengan mengusung konsep buka 24 jam, gym ini sudah memiliki 50 cabang. Jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi para karyawan yang hanya punya waktu luang di malam hari.
Muhammad Rizki Hardiyanto (26), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan mengatakan perbedaan harga gym premium dengan gym ruko cukup signifikan. Ini yang membuatnya memilih gym ruko, daripada gym di mal.
"Bisa jutaaan (perbedaan harga). Tapi, perbedaan fasilitas juga lumayan sih (timpang)," kata Hardiyanto kepada detikcom, Selasa (8/7/2025).
"Gym mal memang sangat eksklusif, lebih private, dan lebih tenang tentunya tidak terlalu crowded dengan orang-orang yang antre menggunakan alat untuk latihan," sambungnya.
Senada, Reynaldi Elica (25) karyawan swasta di Jakarta Barat mengatakan selain harga yang murah, akses gym ruko menurutnya simpel. Tidak perlu masuk mal, parkiran mudah, dan tentu dekat dengan rumah. Hal ini membuat dirinya dan banyak temannya memilih membership di gym ruko.
"Makin ke sini banyak temen-temen gue yang mulai pindah ke gym ruko juga. Soalnya lebih praktis, dan vibes-nya juga lebih humble," katanya
"Kami bisa latihan tanpa merasa 'terintimidasi' sama suasana yang terlalu fancy. Tapi ya ada juga yang masih pilih super gym karena mereka suka fasilitas lengkap banget atau mungkin sekalian hangout di mal," tutupnya
Olahraga di Gym Tidak Tergantikan
Meski pada dasarnya olahraga bisa dilakukan di mana saja, olahraga di gym bagaimanapun punya nilai lebih yang tidak tergantikan. Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO mengatakan dalam hal penguatan otot, olahraga di pusat kebugaran merupakan yang paling ideal.
"Bisa sih diganti latihan di rumah, ya dengan kalistenik atau alat-alat sederhana," katanya.
"Tapi jujur saja, latihan di gym akan lebih membantu karena akan lebih banyak variasi gerakan. Pembebanan akan lebih terukur. Idealnya ya di gym (latihan), artinya bisa diprogram dengan detail," sambungnya.
Simak Video "Video Olahraga yang Dilakukan Mpok Atiek untuk Jaga Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)
Fitness Center Bertumbangan
11 Konten
Gym-gym besar bertumbangan di tengah meningkatnya minat berolahraga. Di sisi lain, gym-gym kelas menengah makin menjamur. Fenomena apakah?