Hadis Tentang Pahala yang Dilipatgandakan di Bulan Ramadan

3 hours ago 2

loading...

Hadis tentang pahala yang Dilipatgandakan di Bulan Ramadan sesuai ayat Al Quran sebenarnya tidak ada. Meski begitu, ada banyak hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut. Foto ilustrasi/ist

Hadis tentang pahala yang dilipatgandakan di Bulan Ramadan sesuai ayat Al Qur'an sebenarnya tidak ada. Meski begitu, ada banyak hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut. Salah satunya hadis yang menyebut pahala di bulan Ramadan akan meraih 70 kali lipatnya.

Bunyi hadisnya :

"Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barangsiapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim).”

Khusus pahala puasa , pelipatgandaannya khusus, karena Allah sendiri yang mengganjar orang-orang yang rela menahan lapar dan haus sepanjang hari karena-Nya.

Diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, berikut hadisnya :

"Setiap amalan kebaikan anak Adam [manusia] akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta’ala berfirman 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi'.” (HR. Bukhari)

Begitu juga dengan hadis berikut:

Dalam sebuah hadis Rasulullah telah bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Baca Juga

Pahala Puasa Ramadan Hari ke-1 Sampai ke-30, Yuk Simak!

Makna dari kalimat ‘Puasa untuk-ku’ maksudnya adalah bahwa dia termasuk ibadah yang paling dicintai dan paling mulia di sisi-ku. Selain itu, ada pula makna lain dari hadis tersebut yaitu Rasulullah telah mengatakan jika setiap kebaikan manusia akan dilipat gandakan pahalanya 10 kali lipat bahkan 700 kali lipat. Akan tetapi hal ini berbeda dengan amalan ketika seorang muslim menjalankan ibadah puasa. Pahala puasa tidak bisa dilipatgandakan dengan cara tersebut, melainkan akan dilipatgandakan menjadi tak terhingga oleh Allah.

Hal itu bisa terjadi karena ketika berpuasa manusia akan berusaha untuk meninggalkan segala syahwat karena Allah semata. Begitu pula dengan Allah yang akan selalu memuliakan umat Islam yang berpuasa, sehingga diibaratkan bau mulut orang berpuasa sama saja dengan bau minyak kasturi.

Selain itu, Ibnu Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif pernah mengatakan sebagai berikut:

“Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”

Pahala puasa Ramadan akan berlipat ganda karena bulan Ramadan merupakan sebuah bulan yang sangat mulia. Selain itu Puasa Ramadan termasuk puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT, sehingga siapa saja yang menjalankannya akan mendapat pahala yang berlimpah.

Pahala Lebih dari 1.000 Bulan

Selain puasa wajib, ada amalan sunnah yang sangat dahysat pahalanya di bulan Ramadan yakni adanya Lailatulqadar. Tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti kehadirannya, meskipun ada petunjuk yang menyebutkan waktunya di tanggal ganjil 10 hari terakhir Ramadan.

Jika melakukan ibadah tepat pada malam Lailatulqadar, pahalanya diumpamakan lebih baik daripada 1.000 bulan. Oleh sebab itu, 10 hari terakhir Ramadan dianjurkan untuk mendirikan lebih banyak aktivitas bernilai ibadah.

Berikut hadis tentang dilipatgandakan pahala di bulan Ramadan khusus Lailatulqadar, sebagaimana diriwayatkan dari jalur Aisyah.

"Nabi saw. bila memasuki 10 akhir [dari bulan Ramadan]. Beliau mengencangkan sarung beliau, menghidupkan malamnya dengan beribadah dan membangunkan keluarga beliau". (HR. Bukhari)

Demikian tentang dalil pelipatgandaan pahala di bulan Ramadan ini. Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam

Baca Juga

5 Hadis tentang Keutamaan Puasa Ramadan

(wid)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |