Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan pada sesi I hari ini, Selasa (18/3/2025). IHSG pada pukul 11.19 turun lebih dari 5% ke level 6.146,91.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5%," tulis Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad, Selasa (18/3/2025).
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Adapun seluruh sektor berada di zona merah hari ini. Utilitas turun 12,2% dan bahan baku 9,82%. Sementara itu, dari sisi saham, DCI Indonesia menjadi pemberat utama dengan kontribusi 38,24 indeks poin. Lalu saham-saham Prajogo Pangestu seperti BREN dan TPIA, yang masing-masing berkontribusi 30,27 indeks poin dan 29,71 indeks poin.
Selain itu, emiten bank raksasa RI juga kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini.
Kondisi IHSG hari ini kontras dengan indeks saham lainnya yang justru berada di zona positif dengan penguatan yang cukup signifikan khususnya bagi indeks JP225 (Jepang) yang melesat 1,44%.
Jepang tidak sendirian, indeks di Malaysia (KLSE) serta Singapura (STI) juga berada di zona positif dengan masing-masing penguatan sebesar 1,04% dan 1%.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"
Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran