IHSG Tergelincir, Turun 0,32% ke 7.175 Sebelum Libur Panjang

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (28/5/2025). Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan hari ini IHSG sempat dibuka menguat, namun berbalik arah dan turun tajam jelang akhir perdagangan.

Indeks melemah 23,15 poin atau turun 0,32% dan ke level 7.175,82. Sebanyak 245 saham naik, 335 turun, dan 248 tidak bergerak.

Nilai transaksi hari ini tergolong ramai atau mencapai Rp 22,97 triliun yang melibatkan 33,38 miliar saham dalam 1,26 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terkerek turun menjadi Rp 12.452 triliun.

Mengutip data Refinitiv, mayoritas sektor usaha diperdagangkan di zona merah dengan pelemahan terbesar terjadi di sektor barang baku, hanya sektor industri dan teknologi yang tercatat mengalami penguatan tipis.

Saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu tercatat menjadi pemberat utama IHSG. Saham TPIA, BRPT dan BREN tercatat masing-masing berkontribusi atas pelemahan 10,7, 5,61 dan 2,85 indeks poin.

Lalu, ada BMRI yang juga ikut memperberat kinerja IHSG dengan pelemahan 8,8 indeks poin.

Secara teknikal, IHSG mendekati level resistance 7.300, namun potensi koreksi membayangi karena pekan ini hanya ada tiga hari perdagangan menjelang libur Kenaikan Isa Almasih. Di tengah kehati-hatian pelaku pasar, sentimen global justru membaik setelah JP Morgan menaikkan rating pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi overweight.

Adapun pasar modal di Indonesia akan mengakhiri perdagangan pekan ini pada hari ini, Rabu (28/5/2025). Pasar keuangan akan ditutup pada Kamis dan Jumat untuk libur Kenaikan Yesus Kristus. Mengingat terbatasnya hari perdagangan maka investor mesti berhitung cermat dalam mengambil keputusan.

Melonjaknya pasar keuangan AS, Eropa, dan Asia menjadi kabar baik bagi Indonesia. Dow Jones Industrial Average melonjak 740,58 poin atau 1,78% ke 42.343,65 dan S&P 500 naik 2,05% ke 5.921,54, sekaligus menghentikan tren penurunan selama empat hari.

Nasdaq Composite mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,47% ke level 19.199,16. Saham-saham teknologi seperti Tesla menjadi pendorong utama penguatan indeks, mencerminkan kembalinya minat beli investor terhadap sektor tersebut.

Lalu di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik 1,06% sedangkan Topix menguat 0,88%. Kenaikan ini mencerminkan respons positif investor terhadap peredaan ketegangan dagang dan prospek ekonomi global.

Begitu pula indeks Kospi Korea Selatan tercatat naik 0,65% dan indeks Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil juga naik 0,53% dan indeks acuan S&P/ASX 200 turut mencatat kenaikan sebesar 0,21%.

Sementara itu, The Fed akan mengumumkan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis pagi pekan ini. Pasar keuangan Indonesia memang tutup pada Kamis tetapi investor juga mesti mempertimbangkan dampak dari risalah tersebut.

RisalahFOMC yang keluar pekan ini adalah hasil rapat untuk kebijakan suku bunga pada 8 Mei lalu. The Fed kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% pada 8 Mei 2025i. Keputusan ini mencerminkan sikap The Fed yang hati-hati dalam mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Sri Mulyani Beberkan Momen 'Menyeramkan' di Awal 2024

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |