Indonesia Terus Perkuat Posisi di Pasar Kopi Dunia

1 week ago 14

loading...

Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai produsen kopi yang memerhatikan keberlanjutan. Foto/Dok

JAKARTA - Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen kopi arabika specialty Indonesia yang mengedepankan standar keberlanjutan dengan sertifikasi internasional. Upaya itu salah satunya dilakukan oleh Java Coffee Estate (JCE)--perkebunan kopi yang dikelola melalui kerja sama antara PTPN IV PalmCo dan PTPN I.

Sepanjang tahun 2024 JCE mencatatkan kinerja ekspor yang positif. Keberhasilan ini tak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penerapan sertifikasi Rainforest Alliance (RA) dan European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang menjadi syarat utama bagi produk agrikultur tersebut masuk ke pasar Uni Eropa.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi berkelanjutan yang dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami ingin menjadikan JCE sebagai produsen kopi berkualitas terbaik yang memenuhi standar keberlanjutan global. Dengan demikian, kopi premium Indonesia ini semakin mendunia,” ujar Jatmiko, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi kopi di JCE adalah penerapan program intensifikasi melalui replanting, yang telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2021 hingga Tahun 2025 dengan total tanaman baru mencapai 1.500 hektarer (ha). Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan menanam ulang pohon kopi menggunakan varietas unggul, sekaligus menerapkan teknologi pertanian terbaru yang lebih efisien.

“Program replanting ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membantu memperpanjang siklus produksi kopi di perkebunan. Dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis data, setiap hektare lahan dikelola secara optimal untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang memenuhi standar ekspor,” tambah Jatmiko.

Selain peningkatan produktivitas, Java Coffee Estate juga berkomitmen memenuhi regulasi ketat yang diberlakukan di pasar ekspor. Salah satu tantangan terbesar industri kopi saat ini adalah regulasi EUDR, yang mewajibkan produk agrikultur yang masuk ke Uni Eropa bebas dari unsur deforestasi.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding PTPN III (Persero) sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN, Dwi Sutoro, optimistis bahwa ekspor kopi dari JCE akan terus meningkat di tahun ini.

“Melihat tren positif sepanjang 2024, kami yakin ekspor kopi Arabika specialty ini akan terus tumbuh dengan dukungan berbagai program strategis, seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, serta adaptasi terhadap regulasi global,” jelasnya.

Dwi Sutoro menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas, tetapi juga memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global. JCE diharapkan dapat menjadi barometer keberhasilan agribisnis kopi di Tanah Air, sekaligus bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di industri kopi premium dunia.

(akr)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |