Jalani Puasa di Tengah Kompetisi, Wonderkid Barcelona Lamine Yamal Sebut Performanya Tak Terganggu

Liputan6.com, Jakarta Bintang muda Barcelona Lamine Yamal jadi salah satu pesepak bola yang tetap tekun menjalankan ibadah puasa di tengah bergulirnya musim kompetisi.

Laporan Telegrafi mengungkap pemain asal Spanyol berusia 17 tahun itu bahkan sempat berbuka puasa saat pertandingan melawan Benfica di Liga Champions, beberapa waktu lalu.

Yamal pun kini terang-terangan berbagi kisah soal rutinitasnya berpuasa selama Ramadan 2025.

Wonderkid Barcelona menganggap dirinya sebagai sosok religius, sehingga sama sekali tak keberatan bangun pagi untuk sahur dan menunaikan ibadanya.

"Saya orang yang beriman dan saya cukup sehat untuk menjalankan puasa," ucap Lamine Yamal, dilansir dari Telegrafi.

"Saya bangun pukul 5 pagi untuk berdoa dan minum, karena itu akan membantu tubuh saya tetap terhidrasi sepanjang hari," tambah pemain internasional Spanyol.

Bintang muda timnas Spanyol, Lamine Yamal mencuri perhatian media sosial. Di tengah panggilan timnas untuk Euro 2024, Yamal tidak melupakan tugasnya sebagai seorang pelajar. Pemain 16 tahun tersebut mengerjakan PR sekolah di sela-sela kompetisi.

Lebih lanjut, Lamine Yamal juga nampak tak sedikit pun keberatan menjalankan ibadah puasa meski punya jadwal kompetisi dengan Barcelona.

Pemuda yang sudah mencetak 12 gol dan 17 assists untuk klub raksasa Catalan di semua kompetisi musim ini mengaku performanya terpengaruh puasa. Pihak Barcelona juga disebut memberi dukungan penuh bagi dia menjalankan kewajiban selama bulan Ramadan.

"Puasa tidak memengaruhi performa saya. Klub sudah sepenuhnya siap dan memberi kami semua yang kami butuhkan untuk mencapai kondisi 100 persen," kata Yamal lagi, dinukil dari Telegrafi.

Meski saat ini memperkuat Timnas Spanyol di level internasional, Lamine Yamal sebenarnya punya garis keturunan dari negara lain.

Ayahnya, Mounir Nasraoui, berasal dari Maroko. Sementara itu, ibu sang pemain Sheila Ebana merupakan orang Guinea Khatulistiwa

Praktis, Yamal punya kesempatan merepresentasikan tim nasional di negara-negara tersebut. Akan tetapi, pemuda kelahiran 2007 pada akhirnya memilih membela negara tempat dia dibesarkan