Jenderal Amerika: Perang Ukraina Bisa Picu Konflik Militer Langsung AS-Rusia!

5 hours ago 1

loading...

Kepala USNORTHCOM dan NORAD Jenderal Gregory Guillot memperingatkan perang di Ukraina bisa memicu konflik militer langsung AS-Rusia. Foto/Departemen Pertahanan AS

WASHINGTON - Seorang jenderal senior Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat memicu konflik militer langsung antara Amerika dan Rusia.

Jenderal Gregory Guillot, kepala Komando Utara AS (USNORTHCOM) dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) mengeluarkan peringatan tersebut kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Menurutnya, potensi konflik langsung dua kekuatan nuklir dunia itu masuk akal.

Baca Juga: Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur

"Ketika invasi brutal dan sesat Rusia ke Ukraina memasuki tahun keempat, masih ada beberapa jalur yang masuk akal di mana perang dapat meningkat menjadi konflik militer langsung dengan Amerika Serikat," katanya dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (15/5/2025).

Bayangan eskalasi telah menghantui perang di Ukraina sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuhnya pada Februari 2022, terutama mengingat ancaman perang nuklir berulang yang dikeluarkan oleh Moskow.

Guillot juga merujuk pada musuh lain seperti Iran dan Korea Utara, menyoroti masalah keamanan dan pertahanan bagi pemerintahan Presiden Donald Trump saat berupaya mengakhiri perang di Ukraina dan memerangi negara-negara yang berusaha menantang militer AS di masa mendatang.

Menurutnya, ada beberapa cara agar perang di Ukraina dapat meningkat menjadi konflik militer langsung AS dengan Rusia. Dia merujuk pada konflik lain yang mengancam menyeret AS seperti perang di Timur Tengah yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang pada akhirnya berisiko melibatkan AS dalam konflik langsung dengan Iran dan proksinya.

Lebih lanjut, Jenderal Guillot mengatakan ketegangan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan membawa risiko konstan eskalasi menjadi konflik bersenjata antara China dan Amerika Serikat, dengan konsekuensi yang dapat berlangsung hingga satu generasi.

Dia mengatakan kerja sama strategis antara dan di antara empat musuh utama AS-Rusia, China, Korea Utara, dan Iran-telah tumbuh secara substansial sejak dimulainya Perang Ukraina, meningkatkan risiko bahwa perang dengan satu pihak dapat dengan cepat berkembang menjadi perang dengan koalisi musuh.

Komentar Guillot muncul di tengah upaya negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang presidennya; Volodymr Zelensky telah mengatakan bahwa dia akan berada di Turki pada hari Kamis untuk siap melakukan pembicaraan langsung dengan Putin.

(mas)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |