Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmennya menjaga kepercayaan investor global dengan menghadirkan berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat iklim investasi yang berkelanjutan dan inovatif.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025, dengan tema "Invest SMART for A Global Start".
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, penyelenggaraan JIF menjadi momentum penting untuk menegaskan peran Jakarta sebagai kota global yang terbuka, inklusif, dan kompetitif.
"Alhamdulillah, Jakarta Investment Festival 2025 dapat terlaksana dengan baik. Ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan kompetitif di tingkat global," ujar Pramono dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/10/2025).
Konsep SMART Investment yang diusung pada JIF 2025 terdiri dari lima prinsip utama, yakni Sustainable, Mutual Collaboration, Adding Value, Research and Data-Based, serta Tech and Innovation Oriented. Pendekatan ini menjadi dasar kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan investor dalam membangun Jakarta yang semakin berdaya saing global.
Investasi Tumbuh Dua Digit
Pramono memaparkan, realisasi investasi di Jakarta menunjukkan tren positif. Hingga semester I tahun 2025, total kumulatif Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp140,8 triliun, meningkat 16,9 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp120,42 triliun.
"Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Jakarta. Pemprov DKI Jakarta akan terus menjaga kepercayaan ini melalui kebijakan yang transparan, efisien, dan berpihak pada kemajuan bersama," tegasnya.
Beberapa negara tercatat sebagai investor terbesar di Jakarta, antara lain Singapura, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Tiongkok. Adapun sektor yang paling diminati meliputi transportasi, pergudangan, telekomunikasi, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi.
Tahun ini, JIF menghadirkan 32 proyek siap tawar (ready to offer), mencakup pengembangan 13 kawasan prioritas dan infrastruktur sektor telekomunikasi. Total nilai proyek mencapai Rp430,9 triliun atau sekitar USD26,9 miliar, yang akan dijalankan oleh 10 BUMD dan satu BLUD DKI Jakarta.
Acara ini dihadiri sekitar 500 peserta, termasuk perwakilan pemerintah pusat, kedutaan besar, lembaga internasional, serta investor lokal dan global.
Apresiasi dari Bank Indonesia dan Kementerian Investasi
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky P. Gozali, menilai Jakarta memiliki fondasi ekonomi yang kuat dan daya tarik investasi yang tinggi.
"Jakarta sedang mengalami pertumbuhan pesat, didukung oleh infrastruktur digital yang kuat dan dukungan pemerintah yang solid. Kota ini menawarkan peluang investasi luar biasa dengan prospek yang menjanjikan dan momentum pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya.
"Ekonomi Jakarta tumbuh 5,8 persen pada triwulan kedua tahun 2025, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,5 persen. Forum Investasi Jakarta menjadi platform strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mempromosikan potensi ekonomi dan investasi, serta meningkatkan daya saing Jakarta sebagai kota global," tambah Ricky.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengapresiasi langkah kolaboratif yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, Jakarta berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jakarta memberi kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan Indonesia. Program seperti Waste to Energydan pembangunan Giant Sea Wallbukan hanya berdampak pada Jakarta, tetapi juga memberi manfaat luas bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Rosan.
Dorong Layanan Investasi Terpadu
Sebagai wujud komitmen terhadap pelayanan investasi yang efisien dan modern, Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan Integrated Investment Gate, yaitu sistem pelayanan satu pintu dengan 49 titik layanan strategis di seluruh wilayah Jakarta. Melalui sistem ini, calon investor dapat melakukan konsultasi, memperoleh fasilitasi, dan memantau proses investasinya dengan mudah dan transparan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan insentif pajak bagi sektor-sektor strategis seperti hotel dan F&B dengan potongan antara 20-50 persen, serta pembebasan atau pengurangan pajak bagi fasilitas publik seperti sekolah dan rumah sakit.
Dengan langkah-langkah ini, Jakarta berupaya memperkuat posisinya sebagai kota global yang ramah investasi, berorientasi pada inovasi, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kehilangan Kesempatan Raup Investasi Rp 2.000 T di 2024, Kok Bisa?

11 hours ago
1

































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273598/original/029668700_1751637513-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_8.55.48_PM.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713389/original/012163500_1704983411-WhatsApp_Image_2024-01-11_at_21.21.33.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4741002/original/036562200_1707726174-6_Gaya_Ceria_Ria_Ricis_dengan_Outfit_Cerah_saat_Liburan_di_Eropa__5_.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272514/original/002039600_1751554236-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_9.46.56_PM.jpeg)







