Kabar Baik! Purbaya, BI, OJK, LPS Buka-bukaan Kondisi Terkini RI

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memaparkan kondisi terkini perekonomian Indonesia.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan prospek ekonomi global menunjukkan perbaikan, meskipun masih diliputi tantangan tarif dagang resiprokal pemerintahan Amerika Serikat Donald Trump.

"Ketidakpastian tinggi, namun ekspektasi perbaikan ekonomi ke depan mulai menguat," kata Purbaya saat mengumumkan hasil rapat berkala KSSK, Senin (3/11/2025).

Purbaya menjelaskan, khusus di Amerika Serikat, ekonominya sendiri masih lemah, tercermin dari masih pelemahan di sektor pasar tenaga kerjanya, yang membuat bank sentral The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis points menjadi 3,75%-4%.

Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 ke 3,2%dalam laporan 2025. Outlook Juli 2025 sebelumnya di 3%, meskipun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024 di level 3,3%.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menguat dan diperkirakan mampu mencapai target pemerintah tahun ini. Pada triwulan ketiga tahun 2025, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap berjaya baik dengan dukungan pemerintah bersama otoritas moneter dan sektor keuangan.

"Penjualan retail September 2025 tumbuh 5,8% year on year, di bulan Juni 1,3%. Diikuti keyakinan konsumen terhadap kinerja pemerintahan dan ekonomi yang terus membaik. Aktivitas manufaktur kembali berada di area ekspansif pada akhir triwulan ketiga 2025 dengan purchasing managers index atau PMI," ujarnya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menilai ketahanan eksternal ekonomi Indonesia tetap terjaga. Selain mencatat surplus perdagangan besar, defisit transaksi berjalan yang rendah, nilai tukar rupiah juga tetap terkendali.

Posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 mencapai US$148,7 miliar.

"Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6 bulan import dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dan berada jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan import," ujar Perry.

Sementara nilai tukar pada akhir triwulan ketiga 2025 sempat melemah sebesar 1,05% point-to-point dibandingkan pada level akhir Agustus 2025 sejalan dengan ketidakpastian global yang meningkat tinggi pada waktu itu.

Kendati melemah, nilai tukar rupiah kembali menguat pada Oktober 2025 dimana pada 31 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp16.630/US$ atau menguat 0,21% point-to-point dibandingkan dengan level pada akhir September 2025.

"Peningkatan konversi Valas ke rupiah oleh eksportir seiring dengan penerapan penguatan kebijakan devisa hasil ekspor sumber daya alam DHE SDA juga mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah," ujarnya.

Dari sisi sektor keuangan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar melaporkan penyaluran kredit per September 2025 sebesar Rp 8.162 triliun, naik 7,70% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi 58 basis poin (bps) dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh paling tinggi, yakni 15,18% yoy. Lalu diikuti oleh kredit konsumsi 7,42% yoy dan kredit modal kerja 3,37% yoy.

"Sementara itu kualitas kredit terjaga dengan NPL gross sebesar 2,24% dan net 0,87%," katanya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kuartal III-2025, Senin (3/11/2025).

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan kredit berisiko (LAR) juga relatif stabil di angka 9,4% dengan dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,18% menjadi Rp 9.695 triliun. Giro, tabungan dan deposito masing-masing naik 14,58%, 6,45% dan 12,37%.

Kemudian, Mahendra juga mengungkapkan ketahanan perbankan RI masih terjaga kuat dengan tingkat permodalan (CAR) per sep 2025 tetap berada di level tinggi atau mencapai 26,15%. Likuiditas perbankan per September tetap memadai dengan LDR 84,19% .

"AL NCD dan AL DPK masing-masing di tercatat 130,47% dan 29,3%, jauh di atas threshold masing-masing 50% dan 10%," jelas Mahendra.

Kendati secara total pertumbuhan kredit industri perbankan menguat, akan tetapi bila dibedah pertumbuhan kredit konsumsi mengalami perlambatan. Berbanding terbalik dengan kredit investasi dan kredit modal kerja yang tercatat mengalami akselerasi.

Kredit konsumsi pada Juli 2025 tumbuh 8,11% yoy atau lebih tinggi 31 bps. Bila dibandingkan dengan capaian Agustus 2024, pertumbuhan kredit konsumsi turun 294 bps.

Sementara itu, OJK mencatat risiko kredit terjaga pada Agustus 2025. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 2,28% dan NPL net 0,87%. Angka tersebut relatif sama dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"LAR (risiko kredit) stabil 9,73%. LAR stabil sebelum pandemi," katanya.

Per September 2025, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga telah menurunkan tingkat bunga penjaminan atau TPP sebesar 25 basis point itu dari 3,75 menjadi 3,5% untuk simpanan rupiah di bank umum.

"Nah meskipun demikian kami memberikan catatan bahwa rata-rata suku bunga simpanan perbankan masih terdapat berada di atas TPP," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu.

Sementara proporsi nasabah yang mendapatkan suku bunga simpanan di atas TPP meningkat dari 13% di tahun 2022 menjadi sekitar 32% di bulan September tahun 2025.

"Untuk itu kami bersama atau LPS bersama lembaga KSSK lainnya mendorong perbankan untuk dapat menyesuaikan suku bunga simpanan ke tingkat yang wajar," ujarnya. Yang terakhir yang ketiga menyampaikan bahwa LPS berperan aktif dalam memperluas basis masyarakat menabung.

Anggito pun menjelaskan jumlah penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening simpanan mencapai 51 juta orang atau 19,9 dari populasi produktif yaitu antara 5 sampai 74 tahun.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,50%, Ini Alasannya!

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |