Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia

4 hours ago 3

loading...

Kim Jong-un akan membangun monumen bagi tentaranya yang tewas di perang Rusia. Foto/X/@vivalibre04

PYONYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memuji pasukan yang dikerahkan negaranya ke Rusia berdasarkan perjanjian pertahanan bersama sebagai pahlawan, dan berjanji bahwa pengorbanan mereka akan selalu dihormati di tanah air mereka.

Kehadiran pasukan Korea Utara yang telah lama diisukan di Wilayah Kursk pertama kali dikonfirmasi secara resmi pada hari Sabtu selama pertemuan yang disiarkan televisi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov, yang memuji pasukan DPRK karena "menunjukkan profesionalisme, keberanian, dan kepahlawanan yang tinggi dalam pertempuran."

Tentara Korea Utara melindungi tanah Rusia “seperti tanah mereka sendiri,” menunjukkan “kemauan yang gigih dan pengorbanan yang tak terhingga,” Komisi Militer Pusat di Pyongyang mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Tindakan heroik mereka, tambahnya, mencatat “prestasi legendaris” dan selanjutnya membuktikan “aliansi yang tak terpatahkan” antara kedua negara.

“Mereka yang berjuang demi keadilan semuanya adalah pahlawan dan perwakilan kehormatan bangsa,” Kim Jong-un menyatakan, seperti dikutip oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Pyongyang tidak mengungkapkan jumlah pasti pasukan Korea Utara yang dikerahkan atau berapa banyak yang tewas dalam pertempuran, tetapi Kim menekankan bahwa negara harus selalu mengingat semangat mereka dan mengambil langkah-langkah nasional khusus untuk menghormati dan merawat keluarga para veteran.

“Semangat tempur dan kepahlawanan prajurit kita, yang mengagungkan nama yang kuat dan menang, akan bersinar selamanya di atas podium rasa hormat dan kehormatan yang tinggi,” katanya.

Pemimpin Korea Utara juga menyampaikan “salam yang tulus dan agresif” kepada para prajurit dan warga Rusia, mengucapkan selamat kepada mereka atas “kemenangan besar” di Kursk.

Moskow memuji "solidaritas" Pyongyang, sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menyebut bantuan dari "teman-teman Korea kita" sebagai "manifestasi dari hubungan kita yang tinggi dan pada dasarnya bersekutu."

Melansir RT, Kiev dan para pendukung Baratnya telah lama menuduh bahwa pasukan Korea Utara terlibat dalam permusuhan di Wilayah Kursk, yang diserbu oleh pasukan Ukraina Agustus lalu.

Hingga wilayah tersebut diamankan minggu lalu, Pyongyang dan Moskow tidak membenarkan atau membantah laporan tersebut, sementara presiden Rusia bersikeras bahwa terserah kepada kedua negara untuk menentukan bagaimana mereka memenuhi kewajiban mereka berdasarkan pakta kemitraan.

(ahm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |