Kredit Korporasi Kencang, Laba Bank Permata Naik 4,9% ke Rp5 Triliun

11 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat peningkatan laba Bersih sebelum Pencadangan (PPOP) sebesar 4,9% YoY menjadi Rp5,0 triliun pada kuartal III-2025.

Dari segi intermediasi, Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli mengatakan, penyaluran kredit Permata Bank tumbuh 5,4% YoY menjadi Rp158,9 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan dari segmen Korporasi yang naik 8,2% YoY menjadi Rp93,9 triliun, serta segmen Komersial yang tumbuh 10,4% YoY menjadi Rp20,9 triliun.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing pada level 2,1% dan 7,0%, dibandingkan dengan 2,1% dan 8,0% pada periode yang sama tahun lalu. Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratios masing-masing di level 351% dan 107%.

"Dengan fundamental yang kuat, dukungan penuh dari Bangkok Bank, serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat, mendorong kami untuk memperkuat fondasi bisnis yang sehat, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan memperkuat posisi sebagai Bank pilihan utama di setiap segmen," ujar Meliza tertulis, Rabu, (29/10/2025).

Di sisi lain, BNLI menjalankan optimalisasi struktur neraca untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai. Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat sebesar 80,9% pada kuartal Ill tahun 2025. Total Aset Bank tumbuh sebesar 5,7% YoY menjadi Rp269,3 triliun pada posisi September 2025 dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2024.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 6,9% YoY menjadi Rp195,9 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 17,3%. Rasio CASA Bank pun tercatat naik menjadi 60,5%, dibandingkan 55,1% pada periode yang sama tahun lalu.

Permata Bank menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. Sampai dengan Kuartal ketiga 2025, Bank mencatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) rata-rata pada level 292,9% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) pada level 132,9% di akhir bulan September 2025.

Di segmen syariah, Permata Bank Syariah mencatat Laba Operasional sebelum Provisi sebesar Rp598,6 miliar, tumbuh 12,0% YoY. Pertumbuhan ini didukung dengan Pendapatan Setelah Distribusi Bagi Hasil yang tumbuh mencapai 9,4% YoY dan konsistensi pengendalian biaya dengan baik.

Pada sisi pendanaan, simpanan nasabah mencapai Rp26,9 triliun, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 15,1% YoY. Hal ini menghantarkan rasio CASA UUS Permata Bank meningkat menjadi 66,1%, di atas rata-rata industri Perbankan Syariah Indonesia.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Diam-Diam Ada Saham Bank Melesat 200%

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |