Kronologi Wanita Umur 20 Tak Sadar Hamil, Kaget Usia Kandungan Sudah 38 Minggu

1 month ago 14
Jakarta -

Charlotte Summers, seorang wanita berusia 20 tahun di Australia, tidak pernah menyangka bahwa dirinya tengah mengandung hingga akhirnya melahirkan hanya 17 jam setelah mengetahui kehamilannya.

Dalam unggahan di TikTok, ia menceritakan bahwa sempat merasakan sejumlah perubahan fisik, namun tak pernah menduga itu merupakan tanda kehamilan. Ia masih bisa mengenakan pakaian dalam ukuran yang biasa ia pakai sehari-hari dan hanya mengalami sedikit kenaikan berat badan.

Ia mengira perubahan ini merupakan dampak dari hubungan yang bahagia dengan pasangannya selama dua setengah tahun.

Pada saat yang sama, Charlotte juga tengah berada dalam masa hidup yang penuh tekanan. Ia meyakini stres yang dialaminya turut memengaruhi perubahan pada tubuhnya, termasuk peningkatan berat badan yang ia anggap wajar.

Pada 6 Juni 2025, Charlotte memutuskan untuk menemui dokter guna memeriksa kemungkinan adanya sensitivitas terhadap gluten. Namun dalam sesi konsultasi, dokter menyarankannya untuk menjalani tes kehamilan.

"Hasilnya positif, dan mereka bilang saya masih (kehamilan) tahap awal," ucapnya, dikutip dari Mirror.

Namun, di hari yang sama, Charlotte menjalani pemeriksaan USG yang diatur oleh keluarga pasangannya. Hasilnya jauh dari dugaan, usia kehamilannya ternyata sudah mencapai 38 minggu 4 hari. Kondisi tersebut membuatnya syok.

"Saya langsung mengambil barang-barang saya, menelepon pasangan saya, dan saya bilang, 'Hei, kita harus pergi," katanya.

Menurut penjelasan dokter, lanjut Charlotte, plasentanya berada di bagian depan (anterior placenta), yang kemungkinan besar menutupi tanda-tanda umum kehamilan, seperti gerakan janin. Selain itu, ia masih rutin menggunakan alat kontrasepsi dan merasa siklus menstruasinya tetap berlangsung secara teratur. Kombinasi faktor-faktor inilah yang membuat kehamilannya sulit dikenali, bahkan oleh dirinya sendiri.

Pemeriksaan lanjutan mengungkap bahwa tidak ada lagi cairan ketuban di sekitar janin, sehingga dokter menyarankan agar proses persalinan segera diinduksi. Setelah pemeriksaan tersebut, Charlotte melahirkan putra pertamanya.

"Saya mengejan selama tujuh menit, lalu putra saya lahir. Sekali lagi, saya pingsan. Saya tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi," kata Charlotte.
Meski sempat mengalami kebingungan dan kehilangan kesadaran akibat syok, ia dan bayinya kini berada dalam kondisi sehat. Kondisi yang dialami Charlotte dikenal sebagai cryptic pregnancy atau kehamilan samar.

Apa Itu Cryptic Pregnancy?

Dikutip dari Cleveland Clinic, cryptic pregnancy atau kehamilan samar adalah kondisi ketika seorang wanita hamil tetapi tidak menyadarinya. Dalam beberapa kasus, kehamilan baru terdeteksi saat sudah memasuki masa persalinan.

Pada umumnya, kehamilan mulai disadari antara usia kehamilan empat hingga dua belas minggu. Hal ini biasanya terjadi karena munculnya gejala khas kehamilan atau karena menstruasi yang terlambat. Tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif umumnya menjadi konfirmasi bahwa seseorang sedang hamil.

Namun, pada kasus kehamilan samar, tidak ada tanda yang meyakinkan bahwa kehamilan sedang berlangsung. Bisa jadi tidak ada gejala sama sekali, atau gejala yang muncul disalahartikan sebagai kondisi lain seperti infeksi virus. Selain itu, hasil tes kehamilan pun bisa saja tidak akurat atau memberikan hasil negatif palsu.

Kondisi ini umumnya jarang terjadi. Studi menunjukkan sekitar 1 dari 475 kehamilan tidak terdeteksi hingga usia kehamilan sekitar 20 minggu. Sekitar 1 dari 2.500 kehamilan tidak terdeteksi hingga persalinan.

Siapa Saja yang Berisiko?

Kondisi ini umumnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun, seseorang dengan kondisi berikut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya. Antara lain:

1. Baru Melahirkan

Setelah melahirkan, menstruasi mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan untuk kembali, dan ovulasi bisa tidak terjadi jika ibu sedang menyusui. Kondisi ini kerap menimbulkan kesan keliru bahwa risiko kehamilan sudah tidak ada. Padahal, sulit untuk memprediksi kapan ovulasi pertama akan terjadi selama masa menyusui, dan kapan tubuh kembali berada dalam kondisi subur.

2. Memiliki Kondisi PCOS

Pada pengidap PCOS (polycystic ovary syndrome), siklus menstruasi cenderung tidak teratur dan sulit diprediksi. Karena keterlambatan menstruasi merupakan hal yang umum terjadi, kehamilan bisa saja tidak disadari, bahkan saat menstruasi terlambat sekalipun.

3. Menggunakan Alat Kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi sering kali menimbulkan anggapan bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi. Padahal, meskipun digunakan dengan benar, tetap ada kemungkinan kecil terjadinya kegagalan kontrasepsi.

4. Berada dalam Masa Perimenopause

Pada usia 40-an, sebagian wanita mungkin mengira dirinya sudah terlalu tua untuk hamil, atau keliru mengartikan gejala kehamilan sebagai tanda-tanda menopause.

5. Belum Pernah Hamil Sebelumnya

Bagi yang belum pernah mengalami kehamilan, umumnya tidak memiliki gambaran seperti apa rasanya hamil. Hal ini bisa menyebabkan kehamilan tidak disadari dalam waktu yang lebih lama.

(suc/kna)


Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |