Jakarta, CNBC Indonesia - Manchester United bakal berkunjung ke Asia, tepatnya ke Malaysia dan Hong Kong. Akan tetapi, klub berjuluk Setan Merah itu tidak dijadwalkan bertanding di Indonesia.
Dalam situs resmi disebutkan MU akan menghadapi ASEAN All Stars di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu (28/5/2025), dalam tajuk Maybank Challenge Cup Malaysia 2025. Kemudian, MU berlanjut menghadapi Hong Kong di 30 Mei di Hong Kong Stadium.
Penjualan tiket tahap satu sudah dilakukan pada 12 April. Penjualan tiket sesi kedua dilangsungkan 15 April. Tiket nonton MU ve ASEAN All Stars dibanderol dengan harga bervariasi.
Dikutip dari situs resmi, harga tiket nonton di Kuala Lumpur berkisar antara Rp 190 ribu hingga Rp 5,6 juta. Adapun, tiket nonton di Hong Kong HKD 390 atau sekitar Rp 850 ribu hingga HKD 3990 atau Rp 8,6 juta.
Kehadiran MU di kawasan Asia Tenggara tetap menarik perhatian publik Indonesia, mengingat basis penggemar Setan Merah di Tanah Air sangat besar. Nama-nama seperti Bruno Fernandes, Alejandro Garnacho, hingga Kobbie Mainoo dijanjikan tampil dalam skuad utama, membuat laga ini layak disaksikan langsung oleh fans dari berbagai negara.
Meski harus menyeberang ke Malaysia atau Hong Kong, sejumlah suporter Indonesia diprediksi tetap akan hadir langsung, seperti yang pernah terjadi saat MU datang ke Malaysia 16 tahun lalu.
"Saya sudah pegang tiket nonton plus pesawat dan hotel. Nonton di Malaysia saja, total biaya lebih murah," kata Savitri, fans MU dari Surakarta, dalam perbincangan dengan detikTravel.
Senada, Thomas, fans MU dari Jakarta, juga antusias menyambut tur MU ke Malaysia dan Hong Kong itu.
"Nggak pakai ragu, langsung beli tiket early ticket. Nonton di Kuala Lumpur, pertimbangannya biaya ke Malaysia lebih murah ketimbang Hong Kong, akomodasi, pesawat, dan makan. Penerbangan juga lebih singkat," kata Thomas.
Jika boleh memilih Savutri dan Thomas berharap MU bisa melakukan tur Asia dengan melewati Indonesia. Mereka sama-sama yakin promotor tidak akan merugi jika mampu menghadirkan MU di Jakarta.
"Fans MU di Indonesia itu besar, besar banget. Kalau lawan Timnas juga bakal oke, Timnas lagi jadi kesayangan semua orang. Stadion juga ada. Sayang banget MU enggak mampir ke Indonesia," kata Savitri.
"Ini tuh kayak kita kebobolan sebelum tanding. Kebobolan satu gol dari Malaysia. Seperti waktu Coldplay konser di Singapura, kita kebagian 1, Singapura enam. Kemudian konser Taylor Swift malah kita nggak kebagian semua," dia menambahkan.
"Enggak tahu sih alasan sebenarnya apa sampai MU nggak mampir. Tetapi mestinya peluang-peluang acara besar, dengan massa yang banyak dan satu komunitas seperti ini jangan diabaikan begitu saja," ujar dia lagi.
Senada, Thomas juga tidak mengetahui secara pasti. Dia berspekulasi ada beberapa faktor yang menyebabkan MU tidak mampir Jakarta tahun ini di antaranya, birokrasi dan kemampuan promotor.
"Tahun 2009 saat MU sudah dua hari lagi datang ke Jakarta tapi hotel tempat mereka nginap di bom teroris. Bahkan, ada surat dari terorisnya yg menyatakan bom itu untuk menggagalkan kedatangan MU. Faktor biaya juga mungkin jadi penyebabnya. Promotor Indonesia tidak yakin bisa balik modal. Tahun lalu sempat dengar ada satu promotor Indonesia mau bawa MU. Tapi pada akhirnya batal," kata Thomas.
"Selain itu faktor birokrasi yang ribet mungkin mempersulit promotor mendatangkan musisi/tim olahraga. Belum lagi faktor nonteknis, seperti demo ormas yang pernah bikin gagal konser, kalau enggak salah, konser Lady Gaga," kata dia.
"Kemungkinan lain Mu juga melihat penjualan merchandise original di Indonesia kurang besar, kalah dengan Malaysia dan Singapura. Meski ada fans besar di Indonesia, kebanyakan masih pakai produk KW," dia menambahkan.
Thomas berharap, pemerintah segera mencari tahu penyebab MU atau tim Eropa lain tidak singgah di Indonesia. Dia yakin jika dikelola dengan baik, agenda sporttourism bisa turut menghidupkan perekonomian, termasuk pariwisata. Dengan kedatangan MU, sektor perhotelan, transportasi, UMKM, dan pariwisata lokal ikut terdongkrak.
CEO Manchester United, Omar Berrada, menyatakan bahwa selain menjalin koneksi dengan fans, tur ini juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi klub. Pernyataannya menandakan bahwa infrastruktur, dukungan sponsor, dan kesiapan promotor lokal sangat krusial dalam mendatangkan klub-klub besar seperti MU.
"Kami menghargai dukungan luar biasa yang dinikmati Manchester United di seluruh dunia dan musim panas ini kami sangat senang dapat memberikan kesempatan kepada para penggemar kami di Asia, Skandinavia, dan Amerika Serikat untuk terhubung dengan klub dan menyaksikan tim utama bermain secara langsung di lingkungan setempat," kata Berrada, di situs resmi klub.
"Yang terpenting, jadwal pertandingan tur menghasilkan pendapatan tambahan yang signifikan yang membantu memperkuat klub, sehingga kami dapat terus berinvestasi dalam kesuksesan di lapangan," dia menambahkan.
Artikel selengkapnya >>> Klik di sini