Jakarta, CNBC Indonesia - Kejayaan Apple mulai meredup. Pernah menjadi perusahaan nomor satu dunia, kini pendapatan produsen iPhone tak begitu baik.
Apple akan melaporkan pendapatannya pada hari kamis waktu setempat. Wall Street memperkirakan pendapatan perusahaan naik 4,2% selama April hingga Juni, dengan total US$89,34 miliar.
Selama waktu tersebut, Apple menghadapi segudang masalah. Tekanan tarif Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada Apple, persaingan ketat di pasar China, dan perlombaan AI.
Apple dikritik habis-habisan terkait ketergantungan manufaktur di luar AS oleh Presiden Donald Trump. Dia mengancam akan membebankan tarif 25% untuk iPhone yang dibuat bukan di AS.
Pabrikan Apple yang di China, negara yang dimusuhi AS, akhirnya dipindahkan ke India. Namun keputusan itu tidak membuat hati Trump membaik.
Tarif produk India ke AS akhirnya diberlakukan 25% mulai 1 Agustus 2025 besok. Kebijakan ini, Reuters mencatatnya sebagai kemunduran untuk Apple.
Analis DA Davidson, Gil Luria mengatakan AS dan China paham jika iPhone memiliki pengaruh yang besar. Dia menambahkan Apple sangat berisiko terdampak perang dagang dua negara.
"Jadi hingga tarif diterapkan, Apple berisiko terdampak sengketa dagang," jelasnya dikutip Reuters, Kamis (31/7/2025).
Sementara itu, data dari LSEG menyebutkan penjualan iPhone diperkirakan naik 2,2% pada kuartal tiga naik 1,9% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan itu diperkirakan akan permintaan China sebagai pasar terbesar ketiga Apple mengalami kenaikan.
Untuk perangkat Apple lainnya diperkirakan penjualannya mengalami perlambatan. Sementara pemasukan dari layanan diprediksi naik 10,7%, sayangnya turun dari periode Januari-Maret sebesar 11,6%.
Apple juga masih harus menghadapi tantangan besar di China. Perusahaan domestik seperti Honor tengah gencar meluncurkan smartphone yang didukung teknologi AI.
Ini juga masih menjadi masalah mengingat Apple cukup hati-hati merilis produk AI. Sifat tersebut ditakutkan akan membuat perusahaan melewatkan gelombang pertumbuhan terbesar industri.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Resmi iPhone 16, 16e, 16 Plus, 16 Pro & 16 Pro Max di RI