Ormas Palak THR ke Pengusaha Jelang Lebaran, Gak Dikasih Ini Risikonya

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pengusaha tak hanya disibukkan dengan lonjakan permintaan dan operasional bisnis. Ada satu hal lain yang kerap muncul setiap tahun, yakni melakukan alokasi anggaran untuk tunjangan hari raya (THR) bagi kelompok organisasi masyarakat (Ormas).

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani secara blak-blakan mengakui bahwa praktik ini memang kerap terjadi di beberapa daerah. Meski tidak merata, bagi sebagian pengusaha, memberikan THR kepada Ormas dianggap sebagai langkah antisipasi agar bisnis tetap berjalan lancar.

"Biasanya dari perusahaan sih menyiapkan ya. Tapi kembali lagi, situasi dan kondisi tiap daerah beda-beda," ujar Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, di daerah yang tingkat masalah sosialnya tinggi, pengusaha cenderung lebih siap mengalokasikan dana untuk menghadapi permintaan semacam ini.

"Kalau daerah itu memang mungkin masalah sosialnya banyak, tentunya harus disiapkan lah. Kalau ada apa-apa kan repot juga kalau mereka nggak dikasih," ujarnya.

Namun, lanjutnya, bagi daerah yang relatif lebih aman dan tidak memiliki tekanan sosial yang besar, permintaan jatah THR dari Ormas bisa saja tidak terjadi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Tergantung lagi, kalau daerah yang memang relatif aman ya nggak perlu. Tergantung situasi kondisinya bagaimana, dan lokasinya di mana," terang dia.

Fenomena ini tentu menambah beban pengusaha yang sudah harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya operasional yang semakin meningkat. Meski begitu, banyak yang memilih untuk mengikuti "tradisi" ini demi menghindari potensi gangguan yang bisa menghambat bisnis mereka.

"Kalau kita pendekatannya tidak luwes gitu ya, ya kenanya bisa banyak. Tapi kalau kita luwes artinya ya.. 'ini mau gimana nih? Mau ngotot-ngototan?' Yang ada jadi gak jalan tuh bisnisnya," tutup Hariyadi.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ormas hingga Aparat Minta "Jatah" THR, Pengusaha Terbebani!

Next Article Bos Hotel Teriak Ormas Minta Jatah Proyek, Kesal Sampai Ubun-ubun

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |