1 hour ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang mempromosikan berbagai keunggulannya dalam Indonesia SEZ Business Forum 2025. Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Anak Agung Putu Ngurah Wirawan mengungkapkan KEK Batang memperkenalkan diri kepada calon-calon investor kemudian mengundang mereka untuk berkunjung.
"Kalau sudah melihat sendiri, bisa tahu apa yang sudah kami lakukan dan infrastruktur apa yang tersedia dan prasarana lain yang disiapkan investor. Kami tidak jual gambar, kami ada kawasan siap pakai bagi investor," ungkap dia kepada CNBC Indonesia, di St. Regis Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Wirawan menjelaskan KEK Batang terdiri dari tiga jenis, yakni industri pengolahan, logistik dan transportasi, serta pariwisata dan properti. Menurut dia ketiga sektor tersebut saling terkait.
"Kita berusaha menciptakan kawasan industrial yang memadukan antara jajaran pabrik dan destinasi wisata, bagaimana melihat wisata seperti Pulogadung dan Nusa Dua," ungkap dia.
Dia juga menambahkan ekosistem tersebut belum pernah ada di Indonesia, bahkan KEK dunia pun belum banyak yang melakukan ini. Dengan kata lain KEK Batang menjadi yang pertama memadukan tiga konsep tersebut dalam satu lokasi.
"Dengan demikian kita bisa menciptakan keseimbangan ekosistem yang baik dan sustainable antara pengembangan industri pengolahan dan tempat tinggal pekerja, tempat hiburan, dan tempat sekolah, belanja sebagai sebuah gambaran lengkap ekosistem yang terpadu satu sama lain," papar Wirawan.
Lebih lanjut, dia menyebut KEK Batang berhasil menciptakan 10 ribu dalam tiga tahun. Selain itu, KEK Batang investasi menarik lebih dari Rp 22 triliun dan terdapat 10 pabrik yang beroperasi.
"Jadi Batang ini merupakan kecepatan pertumbuhan luar biasa. Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata masih 5%, kita sudah 7,9%. Jadi Batang jauh lebih cepat dibandingkan provinsi lain, bahkan nasional," pungkas Wirawan.
Sebagai informasi, Indonesia SEZ Business Forum 2025 mengangkat tema "Driving Inclusive and Sustainable Growth". Acara ini ditujukan agar Indonesia bisa menjadi tujuan investasi utama melalui dialog lintas sektor yang melibatkan pemerintah, pengembang kawasan, investor, dan mitra strategis.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
