Pasar Panik Israel Siap Serang Iran, Harga Minyak Mentah Naik

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia kembali naik tajam pada perdagangan Rabu (21/5/2025), seiring kekhawatiran pasar atas kabar bahwa Israel tengah mempersiapkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Laporan ini membuat ketegangan geopolitik Timur Tengah kembali memanas, mengacaukan ekspektasi pelonggaran suplai yang sebelumnya sempat menekan harga minyak.

Menurut data Refinitiv, harga Brent kontrak Juli ditutup menguat di US$66,36 per barel, naik dari US$65,38 sehari sebelumnya. Sementara itu, minyak WTI juga naik ke US$63,01, setelah sebelumnya berada di level US$62,56. Keduanya mencatat kenaikan harian sekitar 1,5% hingga 1,8%, didorong sentimen geopolitik yang kembali dominan.

Laporan eksklusif CNN menyebutkan bahwa intelijen Amerika Serikat mendeteksi Israel tengah menyiapkan opsi militer terhadap Iran, yang dianggap tetap membangkang dalam perundingan nuklir. Ketegangan ini terjadi di tengah negosiasi alot antara AS dan Iran, di mana Teheran menegaskan tidak akan berkompromi dalam program pengayaan uraniumnya. Jika negosiasi gagal, sanksi atas Iran tetap berlaku dan potensi tambahan pasokan minyak dari negara itu otomatis hilang dari radar pasar.

Di saat bersamaan, harapan akan berakhirnya konflik Rusia-Ukraina juga kembali pupus. Meski Presiden AS Donald Trump telah berbicara langsung dengan Presiden Vladimir Putin, tidak ada kesepakatan damai yang tercapai. Uni Eropa dan Inggris bahkan memperketat sanksi terhadap Rusia, memperkuat posisi OPEC+ dalam menjaga kendali suplai global. Padahal, jika damai tercapai, Rusia berpotensi menambah ekspor minyak secara signifikan.

Kombinasi antara ketegangan Timur Tengah dan stagnasi di Eropa Timur membuat pelaku pasar kembali memperhitungkan "risk premium" dalam harga minyak global. "Selama negosiasi nuklir AS-Iran mandek dan kabar konflik militer terus muncul, harga minyak akan bertahan di zona tinggi, meskipun ada ekspektasi kelebihan pasokan di paruh kedua tahun ini," ujar Robert Rennie dari Westpac.

CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Komoditas Jeblok, Begini Nasib Saham Minyak

Next Article Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Perkembangan Perang Rusia-Ukraina

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |