Pedagang Beri Pengakuan Mengejutkan Susah Jualan Mobil Listrik Bekas

2 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil bekas terpantau kurang bergairah saat bulan Ramadan. Bukan hanya mobil bensin tetapi juga mobil listrik.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Jakarta, Selasa (4/3/2025), penjualan mobil listrik bekas sepi peminat. Menurut Fredy, salah satu penjual mobil bekas mengatakan bahwa kurang lakunya mobil listrik bekas terjadi karena harga mobil listrik baru murah meriah. Penyebabnya karena adanya insentif potongan harga dari pemerintah.

"Mobil listrik terutama yang kecil-kecil slow sih, karena harganya barunya terjun bebas lebih murah gitu. Jadi penjual bekas pun nggak berani nentuin harga, karena yang baru aja udah murah," kata Fredy kepada CNBC Indonesia, Sabtu (8/3/2025).

Selain itu, alasan lainnya adalah masyarakat masih lebih tertarik untuk membeli mobil konvensional atau mobil bensin.

"Mobil bensin masih lebih banyak yang tertarik ketimbang mobil listrik, mungkin karena ya infrastruktur pendukungnya juga masih kurang banyak," tambahnya.

Sebelumnya, salah seorang pedagang bernama Insan menyebut, market jual mobil listrik bekas di bursa mobil WTC Mangga Dua sudah sekitar dua bulanan ini menurun. Katanya, peminat mobil listrik bekas sedang berkurang, berbeda dengan penjualan mobil bekas bertenaga bensin yang masih ramai diminati pembeli.

"Market jual mobil listrik ini lagi lemah, atau peminatnya ini sekarang lagi kurang untuk mobil listrik," ucapnya.

Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)Foto: Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)
Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)

Ia pun mengeluh bahwa stok mobil listrik yang dijualnya tak kunjung laku. Padahal, dia sudah memasang harga yang bersaing. Sebagai tambahan informasi, Insan menjual mobil listrik bekas keluaran Wuling tipe Air EV Long Range dengan harga Rp210 juta.

"Ini punya saya juga stok sudah lama, belum laku-laku. Di situ (showroom lain) juga ada tiga unit sudah lama nggak laku-laku. Marketnya memang lagi lemah," ujarnya.

Alasannya, menurut dia, karena pembeli belakangan ini cenderung mempertimbangkan harga baterai yang mahal. Bahkan, dia menyebut harga baterainya sendiri saja sudah setengah dari harga mobil. Selain itu, faktor arus lalu lintas di Indonesia yang cenderung macet, sehingga banyak pengguna mobil listrik yang khawatir baterai mobilnya akan habis di tengah hiruk pikuk padatnya lalu lintas.

"Faktor yang pertama ya itu karena baterainya yang mahal, harganya lebih dari setengahnya (50%) harga mobil. Kedua, Wuling ini kan dari China, kalau di sana lalu lintas cenderung lancar ya, sedangkan di kita kan macet, jadi itu baterainya gak bisa diprediksi, mungkin orang takut baterai habis juga. Itu faktor kenapa orang kurang tertarik sama mobil listrik kalau menurut saya," jelasnya.

Hal senada juga dikatakan, Jerry (nama samaran), ia menyebut penjualan mobil listrik belakangan ini memang cenderung melemah, dan faktor baterai yang mahal menjadi pemicu kurangnya minat masyarakat untuk membeli mobil listrik bekas.

"Harga baterainya mahal. Tapi urusan kondisi baterai mobil kan ada garansi 8 tahun, itu sih nggak ada masalah ya. Cuma ya mungkin ada lah kekhawatiran dari masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, baik Insan maupun Jerry mengaku bahwa mereka menjual mobil listrik dengan kondisi baterai bawaan pabrik, atau mereka tidak ada mengganti baterai tersebut dengan yang baru. Dengan alasan, kerugian yang ditanggung mungkin akan besar jika menggantinya dengan yang baru.

"Engga (diganti) dong, saya nggak mungkin ganti baru, bawaan pabrik. Karena kondisinya pas dijual masih bagus. Lagian kan ada garansi 8 tahun dari Wuling-nya," ucap Jerry.

Sementara itu Insan mengatakan, "Bawaan (pabrik) dong, kita nggak mungkin gantiin baterai, yah pasti kita rugi, nggak mungkin bisa jual, baterainya saja 50% harga mobil kok," pungkasnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mobil China Masuk Lagi ke RI, Bakal Rakit Lokal

Next Article Siap-Siap! Raja EV China BYD Rilis Pesaing Alphard di 2025

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |