Pemerintah Target Pengolahan LPG Baru RI Beroperasi Akhir Tahun 2025

1 day ago 5

Jambi, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan dua tambahan unit Liquefied Petroleum Gas (LPG) plant atau fasilitas pengolahan LPG dapat terbangun pada akhir tahun ini.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto membeberkan bahwa dua LPG Plant tersebut nantinya akan dibangun di Wilayah Kerja Jambi Merang dan Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ). Adapun, keduanya merupakan WK yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

"Pak Menteri sudah menandatangani alokasi dan harga gasnya. Tujuh bulan dari sekarang insya Allah bisa onstream juga LPG plant nya, itu akan menambah produksi LPG dalam negara juga," kata Djoko ditemui di Jambi, dikutip Kamis (17/4/2025).

Menurut Djoko, WK Jambi Merang nantinya akan mempunyai kapasitas produksi LPG sebesar 200 metrik ton per hari, sementara untuk lapangan di WK ONWJ mencapai 180 metrik ton per hari.

"LPG dari Jambi Merang, lapangan gas Jambi Merang nanti produksinya bisa 200 metric ton per hari. Sebelum itu juga nanti ada di ONWJ di Jawa Barat, juga sama kapasitasnya sekitar 180 metric ton per hari," ujar Djoko.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan rencana pengembangan lapangan gas yang mempunyai kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4) bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor LPG yang cukup besar.

"Kita sedang berjalan itu termasuk yang kita bahas bersama pak menteri, kita matangkan, untuk nantinya itu arahnya ke LPG," kata Dadan ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (25/10/2024).

Dadan membeberkan bahwa dari kebutuhan LPG nasional sebesar 8,3 juta ton, kemampuan produksi dalam negeri hanya sebesar 1,9 juta ton. Karena itu, pemerintah mendorong pengembangan hilirisasi LPG di dalam negeri dapat digencarkan.

"Kan kita impornya sangat besar di dalam negeri produksinya hanya 1,9 juta ton kalau tidak salah, padahal konsumsinya kan 8,3 juta ton lebih tuh setahun, sisanya impor," katanya.

Menurut Dadan, potensi C3 dan C4 di Indonesia sejatinya dapat diambil langsung dari lapangan gas. Namun, LPG juga bisa dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses pengilangan.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Siap Realokasi Kuota Impor LPG & Minyak Amerika

Next Article PTBA Mau Garap Produk Pengganti LPG dari Batu Bara, Tapi Tunggu Ini

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |