Penjual Rokok Tak Mau Simpan Stok Banyak-Banyak, Ada Apa?

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan rokok hingga pertengahan Ramadan tahun ini belum mengalami kenaikan penjualan secara signifikan. Penjual toko kelontong di Kebayoran baru Jakarta Selatan mengungkapkan, penjualan cenderung menurun dibandingkan sebelum Ramadan.

"Kalau rokok tiap hari ada aja yang nanyain, kadang per batang, ada juga yang per bungkus. Tapi kalau dibandingin kemarin-kemarin kayanya di bulan puasa ini ngga seramai kemarin, mungkin bedanya 10% lah," kata Anwar kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025).

Karena itu belakangan Ia enggan menyetok banyak stok rokok agar cash flow warungnya bisa tetap terjaga. Pasalnya harga satu bungkus rokok umumnya sudah puluhan ribu.

"Jujur aja untung rokok itu ngga besar, tapi modalnya besar karena sekali beli satu slop itu ratusan ribu, tapi untungnya gak sebesar itu. Makanya belakangan beli seperlunya aja lah," kata Anwar.

Sementara itu dari sisi pembeli pun mengakui, konsumsi rokoknya selama bulan puasa ini cenderung menurun. Jeda waktu berpuasa hingga belasan jam membuatnya mengerem konsumsi rokok.

"Biasanya sehari sebungkus, kalau bulan puasa paling setengahnya juga belum tentu, ngga tahu kalau orang lain gimana, mungkin ngerokonya tetap jalan pas siang. Tapi saya paling pas buka sama kalau agak maleman aja," kata Roni.

Ia mengaku sudah berupaya untuk berhenti untuk merokok, namun tidak mudah. Upayanya mentok dengan menguranginya saja.

"Apalagi kalau melihat teman-teman biasanya dia bisa kuat gak makan seharian, tapi ngerokok mah harus ada,"ujarnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Ramadan di Gaza: Daur Ulang Kardus Bekas Menjadi Lentera

Next Article Pentingnya Melindungi Kedaulatan Ekonomi Pertembakauan Nasional

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |