Pentingnya Tukmaninah dalam Salat, Begini Penjelasannya

19 hours ago 6

loading...

Tukmaninah atau tenang ketika salat adalah salah satu rukun dari rukun-rukun salat. Tidak sah salat apabila tidak tukmaninah. Foto ilustrasi/ist

Tukmaninah atau tenang ketika salat adalah salah satu rukun dari rukun-rukun salat . Tidak sah salat apabila tidak tukmaninah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata dengan orang yang tidak tumakninah dalam salat, Beliau berkata:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا

“Jika Anda hendak mengerjakan salat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al Quran yang mudah bagi Anda. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma'ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam sabdanya:

أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا

“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari salatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari salat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986)

Pada hadis di atas dijelaskan bahwa tidak tumakninah ketika salat adalah sejelek-jelek pencurian dan bahkan lebih buruk dari pencuri harta.

Intinya Ibadah

Intinya, khusyuk ketika melaksanakan salat adalah ruh dan inti ibadah salat . Namun sayangnya, banyak kaum perempuan muslimah lalai akan hal itu. Dikutip dari kitab “Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”, karya : Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi, dijelaskan seorang perempuan tidak akan mendapatkan pahala salat selain yang ia pahami dan yang ia kerjakan dengan khusyuk karena Allah Ta'ala. Sesungguhnya, manakala ia selesai mengerjakan salat, maka shalat tidak akan diterima selain yang ia kerjakan dengan menghadirkan pikiran dan hati (konsentrasi).

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |