Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mempunyai peran yang cukup penting dalam pengembangan sumber energi panas bumi di Indonesia. Terlebih, Indonesia memiliki potensi panas bumi mencapai 24 Giga Watt (GW) atau menguasai 40% sumber daya panas bumi dunia.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Julfi Hadi memaparkan, jumlah sumber daya panas bumi RI tersebut merupakan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Meski begitu, pemanfaatan sumber energi panas bumi di dalam negeri baru mencapai 10% atau sebesar 2,4 GW.
Padahal, panas bumi memiliki peran penting sebagai penopang beban dasar penggunaan listrik (base load) menggantikan energi fosil batu bara. Oleh karena itu, PGE sebagai salah satu produsen panas bumi utama di Tanah Air memiliki peran penting untuk semakin mengembangkan energi bersih ini.
"Kuncinya di sini adalah base load. It's not only renewable energy, it's base load. Nomor dua, install capacity di dunia. Cuman baru 10% yang dipakai di Indonesia. Ini industri yang harus jalan, gitu ya. Nah di sinilah main peranan PGE," kata Julfi dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Jumat (7/3/2025).
Apalagi, lanjutnya, PGE memiliki potensi sumber daya panas bumi mencapai 3 Giga Watt (GW). Perusahaan pun telah memiliki milestone pengembangan panas bumi sebagai sumber energi listrik, di antaranya seperti 1 GW pada 2026 dan dilanjutkan 1,5 GW pada 2030.
Menurut dia, apabila Indonesia ingin menggantikan bahan bakar fosil, maka sumber daya yang digunakan harus base load seperti panas bumi. Pasalnya, energi panas bumi dapat diandalkan sepanjang waktu, berbeda dengan energi surya atau angin yang bergantung pada kondisi cuaca.
"Kalau mau ganti fossil fuels, harus base load. Jadi kita nggak usah ngomongin apa-apa lagi, geothermal is set up to be the main transition player di sini," kata dia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Indonesia memiliki sumber daya panas bumi hingga 24.000 Mega Watt (MW) atau 24 Giga Watt (GW). Namun, hingga Desember 2024, kapasitas terpasang PLTP tercatat baru mencapai 2.653 Mega Watt (MW) ateu 2,65 GW.
Artinya, panas bumi yang dimanfaatkan sebagai sumber energi baru sebesar 11% dari potensi yang ada.
Sampai 2030, kapasitas terpasang PLTP ditargetkan bisa meningkat menjadi 3,35 GW.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Lapor Pak Prabowo, Investasi Geothermal RI Lebih Mahal Dibanding AS
Next Article PGE Targetkan 1,5 GW Pembangkit Panas Bumi Terpasang di 2030