Perbandingan Investasi Obligasi, Deposito vs Emas: Mana Paling Profit?

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas kini menjadi incaran masyarakat Indonesia. Sebagian orang rela antre sejak subuh hanya untuk dapat membeli emas. Mereka rela antre panjang dan jauh lebih pagi karena kekhawatiran emas akan segera tembus Rp2juta per gram.

Fenomena antre beli emas batangan ini sudah terjadi sejak sehabis lebaran. Sebagian masyarakat memanfaatkan sisa Tunjangan Hari Raya (THR) untuk memborong emas.

Sebelumnya pada awal April, antrean panjang ratusan meter mengular di lantai dasar Pondok Indah Mall (PIM) 1 pada H+6 Lebaran atau Idul Fitri, Minggu (5/4/2025). Tampak sejumlah warga mengantre dengan sabar. Warga berbondong-bondong membeli emas batangan Antam.

Antrean panjang beli emas bukan hanya terjadi di Jakarta, wilayah Bekasi juga terpantau mengekor. Antrean panjang pembeli terlihat mengular di depan Butik Emas LM di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/4/2025).

Tampak puluhan warga memadati lokasi sejak pagi hari bahkan ada yang sudah datang sejak subuh untuk membeli emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk dengan produk Certified Emas Batangan.

Masyarakat rela datang subuh hingga antre panjang demi mendapatkan harga emas yang lebih murah sebelum kenaikan yang lebih tinggi.

Terpantau harga emas Logam Mulia Antam pada Senin (14/4/2025) telah berada di harga Rp1.896.000 per gram. Kenaikan harga emas di sepanjang 2025 telah mencapai 25%. Dimana per akhir Desember 2024 harga emas Logam Mulia Antam tercatat Rp1.515.000 per gram.

Kenaikan harga emas Logam Mulia Antam yang signifikan dalam jangka waktu kurang dari empat bulan, mendorong masyarakat memburu emas.

Melesatnya harga emas Logam Mulia Antam sejalan dengan kenaikan harga komoditas emas dunia (XAU).

Hingga perdagangan berjalan hari ini Senin (14/4/2025) pukul 12.34 WIB berada di level US$3.225,89 atau melemah 0,31%. Sepanjang tahun ini, harga emas dunia telah mencatatkan kenaikan hingga 23%.

Jika emas disandingkan dengan instrumen investasi yang relatif resiko rendah alias konservatif lainnya seperti obligasi, maka investasi emas masih unggul dibandingkan obligasi.

Tercatat obligasi FR 10 tahun hingga perdagangan Senin (14/4/2025) pukul 09.30 WIB berada di level 7.150. Kenaikan di sepanjang 2025 hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,36% sejak akhir Desember 2024 di level 7.054.

Sementara itu dengan instrumen investasi konservatif lainnya deposito. Dalam 10 tahun terakhir, pergerakan suku bunga deposito di Indonesia cenderung fluktuatif, dengan tren umum menunjukkan penurunan di awal periode dan kemudian fluktuasi di sekitar level tertentu.

Tingkat Bunga Simpanan di Indonesia tetap tidak berubah pada 5% di bulan Maret. Tingkat Bunga Simpanan di Indonesia rata-rata sebesar 7,64% dari tahun 1998 hingga 2025, mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar 56% pada bulan Juni 1998 dan level terendah sebesar 2,75% pada bulan Februari 2021.

Sehingga di sepanjang tahun ini, emas masih lebih unggul dibandingkan investasi obligasi maupun deposito.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |