5 hours ago
2
Cikarang, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membangun 30.017 titik layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk sekolah, puskesmas, fasilitas pemerintahan, dan titik pertahanan-keamanan dengan kecepatan internet mencapai 10 Mbps/lokasi.
Pembangunan puluhan ribu titik layanan publik ini sangat terbantu oleh kehadiran SATRIA-1, sebuah proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berupa penyediaan satelit berkapasitas 150 Gbps untuk memperkuat konektivitas digital, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T), serta lokasi prioritas layanan publik. Proyek tersebut menelan biaya investasi sekitar Rp 6,42 triliun.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi, Fadhilah Mathar menuturkan, dahulu BAKTI kerap mengalami kesulitan untuk membangun kapasitas bandwidth untuk menjangkau daerah-daerah yang terluar. Sebab, BAKTI harus berebut dengan pihak swasta untuk memperolehnya
Dahulu, lanjut dia, dalam satu tahun BAKTI hanya bisa membangun sekitar 1.000 atau paling banyak 2.000 titik layanan publik. Seiring beroperasinya SATRIA-1, BAKTI bisa membangun lebih dari 20.000 titik layanan publik.
"Melalui proyek KPBU dengan berbagai macam tantangannya dan alhamdulillah dengan dukungan dari PII (PT Penjamin Infrastruktur Indonesia) dan juga BUP kami, kita melalui masa yang cukup pelik pada saat pandemi COVID-19 karena pada saat itu sedang masa pembangunan. Kita bisa melalui itu karena kita punya tekad yang sama bahwa kita meyakini digitalisasi dan konektivitas ini adalah fondasi bagi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dan hal-hal yang baik untuk Indonesia," ujar dia dalam Kunjungan Kerja Media PT PII bersama Kementerian Keuangan RI ke Stasiun Satelit SATRIA 1 Cikarang, Rabu (10/12/2025).
Di lain pihak, Plt Direktur Utama PT PII Andre Permana menyatakan, pihaknya terus berkomitmen dalam melaksanakan mandatnya sebagai Badan Usaha Penjamin Infrastruktur yang mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan melalui skema pembiayaan kreatif, khususnya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), skema yang telah dijalankan untuk proyek SATRIA-1.
"Sektor telekomunikasi atau digital ini merupakan salah satu dari tujuh sektor yang kami sudah berikan penjaminan dengan seluruh mandat yang kami sampaikan total ada 55 penjaminan yang sudah kami berikan," jelasnya.
Dia melanjutkan, lewat dukungan PT PII dalam memberikan penjaminan pemerintah serta capacity building terkait proyek KPBU SATRIA 1 diharapkan dapat berdampak optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Dalam konteks ini, SATRIA-1 dapat memperkuat kepercayaan pasar melalui adanya penjaminan, sehingga investasi pada sektor telekomunikasi ini semakin kuat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selain itu, dukungan ini kami harapkan juga mampu memberikan dampak yang lebih luas lagi kepada masyarakat melalui kehadiran konektivitas jaringan digital yang andal dan inklusif di seluruh Indonesia, sejalan dengan perluasan akses digital nasional," ungkap Andre.
Senada, Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), Heru Dwikartono menyampaikan, Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan SATRIA-1 merupakan komitmen PSN Grup dalam menyediakan akses internet serta memperkuat konektivitas hingga ke pelosok Indonesia guna mendorong percepatan transformasi digital nasional. Hingga saat ini, pemanfaatan layanan internet SATRIA-1 telah dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari pelaku UMKM yang menjalankan usaha secara digital, sekolah-sekolah inpres di daerah, hingga berbagai instansi pemerintahan.
"Dalam hal ini, PSN Grup melalui PT SNT menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam merealisasikan SATRIA-1. Salah satunya adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, yang berperan sebagai lembaga penjaminan dan pembiayaan proyek untuk menghadirkan satelit, infrastruktur, dan sistem komunikasi," kata dia.
Dengan dioperasikannya SATRIA-1 diharapkan dapat mempercepat pemerataan layanan internet dan memberikan akses setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
