Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi ekspor baja dari Indonesia masih cukup besar meski ada gejolak akibat perang tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Muhamad Akbar Djohan mengatakan perusahaan sudah melakukan ekspor ke beberapa negara. Adapun negara tersebut yakni AS, Italia, Spanyol, Portugal, Afrika, India, dan Pakistan
"Ekspor ke AS 50.000 ton, bulan ini ke Italia, Spanyol, sama Portugal 11.600 ton, ada juga ke Afrika, India, dan Pakistan," kata Akbar dalam diskusi acara Halal Bihalal dan Media Gathering KRAS, Jumat (11/4/2025).
Namun, pihaknya tetap memprioritaskan produksi dalam negeri agar supply chain di dalam negeri dapat terpenuhi dengan baik.
"Tapi kita harus memastikan keseimbangan supply chain, kalau kita semata-mata ekspor, nanti kebutuhan dalam negeri bakal terhambat, kita gak melakukan itu, kita fokus ke dalam negeri, sembari melakukan inovasi terus dan kita akan melakukan kerjasama kerjasama dagang worldwide," ujar Akbar.
Sebelumnya, Akbar mengatakan bahwa KRAS mampu menghadapi gejolak di global belakangan ini, karena pengalamannya yang sudah melewati masa krisis ekonomi sejak 1970.
"Terkait dampak tersebut, sebenarnya ini sudah kita lalui sekian belas tahun lalu karena ekosistem baja nasional kita supply chain-nya itu dari hulu ke hilir, dan sudah lama kita terikat dengan aggreement-aggreement multilateral dan bilateral," ungkap Akbar.
(chd/mij)
Saksikan video di bawah ini: