CNN Indonesia
Selasa, 08 Apr 2025 15:37 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto mengakui komunikasi dari pemerintah pada enam bulan awal masa kepemimpinannya masih kurang baik di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo dalam pidatonya pada acara Sarasehan Ekonomi di Gedung Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin saya sadar beberapa minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang," ujarnya.
Oleh karenanya, Prabowo mengklaim akan melakukan evaluasi besar-besaran sehingga kedepannya bisa lebih proaktif dan komunikatif merespons berbagai isu dengan lebih baik.
Ia lantas mencontohkan penyelenggaraan acara Sarasehan Ekonomi yang dihadirinya merupakan sebagai bentuk pemerintah proaktif untuk menyampaikan kondisi terkini.
"Sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku," jelasnya.
Ia lantas mengungkap alasan kenapa sebelumnya memilih untuk terlalu komunikatif kepada masyarakat. Prabowo beralasan dirinya kemarin memilih untuk tidak akan banyak berkomentar sebelum benar-benar memiliki hasil.
"Dan itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa, karena saya menganut filosofi evidence based performance. Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo dalam wawancara dengan tujuh jurnalis senior di di kediamannya di Hambalang, Bogor, Minggu (6/4) juga sempat mengomentari respons Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi terkait teror pengiriman kepala babi ke kantor media dan jurnalis Tempo.
Prabowo menilai tak seharusnya Hasan mengatakan pengiriman kepala babi itu sebaiknya dimasak aja. Ia menyebut pernyataan itu keliru.
"Tapi benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru itu, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo.
Prabowo memperkirakan kekeliruan itu dilakukan Hasan lantaran belum bisa beradaptasi dalam peran komunikasi publik dari yang sebelumnya berada di dunia akademisi.
"Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei atau dunia akademis muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan menurut saya," ujar dia.
(tfq/dmi)