Putin Umumkan Genjatan Senjata di Ukraina Saat Paskah, Tapi...

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata singkat pada hari Paskah dalam perangnya dengan Ukraina. Ini adalah sebuah deklarasi yang disambut dengan skeptisisme di Kyiv karena perang memasuki fase krusial dan negosiasi yang dipimpin AS telah terhenti.

Putin mengatakan "semua permusuhan" akan terhenti antara pukul 6 sore waktu Moskow pada hari Sabtu (19/4/2025) dan tengah malam pada hari Senin (21/4/2025).

"Kami berasumsi bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami," katanya, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata akan membantu Rusia menentukan seberapa tulus Kyiv dalam keinginannya untuk mencapai gencatan senjata.

Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus bertempur.

"Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia terus berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pidato pada Sabtu malam, dikutip dari CNN, Minggu (21/4/2025).

Kyiv menanggapi deklarasi gencatan senjata dengan skeptis, dengan Zelensky menunjukkan bahwa Putin masih belum menyetujui usulan yang dipimpin AS untuk gencatan senjata selama 30 hari.

"Jika Rusia sekarang tiba-tiba siap untuk benar-benar bergabung dengan format diam total dan tanpa syarat, Ukraina akan bertindak dalam 'bayangan cermin' (membalas), seperti yang akan dilakukannya di pihak Rusia. Diam sebagai tanggapan atas diam, menyerang untuk membela serangan," kata Zelensky, menyerukan agar gencatan senjata Paskah diperpanjang menjadi 30 hari.

"Ini akan menunjukkan niat sebenarnya Rusia, karena 30 jam sudah cukup untuk menjadi berita utama, tetapi tidak untuk langkah-langkah membangun kepercayaan yang nyata. Tiga puluh hari dapat memberi kesempatan pada perdamaian," lanjutnya.

Waktu pengumuman juga memicu berbagai pertanyaan. Pengumuman ini terjadi satu hari setelah pemerintahan Trump mengindikasikan bahwa mereka kehabisan kesabaran dengan Rusia dan Ukraina, dan hanya beberapa jam setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukannya telah mendorong pasukan Ukraina dari salah satu pijakan terakhir mereka di wilayah Kursk Rusia, tempat Ukraina melakukan serangan mendadak tahun lalu.

"Sayangnya, kami memiliki sejarah panjang tentang pernyataan (Putin) yang tidak sesuai dengan tindakannya... Rusia dapat menyetujui kapan saja usulan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari, yang telah dibahas sejak Maret," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha di X.

Kepala administrasi militer regional Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan pada Sabtu malam waktu setempat bahwa sebuah gedung tinggi di distrik Dniprovskyi di Kherson terbakar setelah diserang oleh pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak Rusia juga menyerang desa Urozhayne dan Stanislav.

"Sayangnya, kami tidak mengamati adanya gencatan senjata. Penembakan terus berlanjut dan warga sipil kembali diserang," kata Prokudin. "Ini adalah konfirmasi lain bahwa Rusia tidak memiliki sesuatu yang sakral."


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rudal Rusia Hantam Jemaat Gereja Ukraina, 34 Tewas

Next Article Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |