Raja Charles III Sewot Diteriaki Nama Putri Diana, Langsung Beri Tatapan Tajam

INGGRIS - Raja Charles III menunjukkan reaksi emosional saat diteriaki nama Putri Diana oleh seorang warga saat menghadiri acara publik. Momen yang terjadi saat perayaan ulang tahun pernikahannya dengan Ratu Camilla itu langsung membuat suasana berubah tegang, ketika sang raja melemparkan tatapan tajam ke arah sumber suara.

Alih-alih mendapatkan sambutan hangat yang fokus pada kebahagiaan perayaan tersebut, terdengar suara dari kerumunan meneriakkan nama Putri Diana dengan lantang. Sontak, ekspresi Raja Charles III berubah. Sang raja memberikan sorotan tajam ke arah sumber suara, menggantikan senyum diplomatik yang biasa menghiasi wajahnya.

Dilansir dari Marca, Rabu (16/4/2025), momen itu seolah menunjukkan bahwa meski kini menjadi Raja Inggris, Charles masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang mendiang mantan istrinya.

Diana memang memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Dikenal karena empatinya, kerja sosialnya, dan kehangatannya yang melintasi protokol kerajaan, Putri Wales itu dianggap sebagai ikon yang tak tergantikan. Bahkan oleh Ratu Camilla, istri Charles sekalipun.

Foto/People

Camilla, yang tidak pernah menyandang gelar Putri Wales sebagai bentuk penghormatan terhadap Diana, selama ini terus berusaha mendampingi ayah Pangeran William dan Pangeran Harry itu tanpa terlalu menonjol. Namun, dinamika masa lalu antara ketiganya masih membekas kuat di benak publik.

Cinta segitiga yang telah menjadi konsumsi global itu kerap mengundang komentar. Baik secara halus maupun langsung, seperti teriakan di Italia yang baru-baru ini terjadi.

Raja 76 tahun tersebut, tentu saja, berhak mengharapkan penghormatan bagi pasangannya saat ini. Camilla telah menjadi pendamping setia selama bertahun-tahun, melalui pasang surut kehidupan kerajaan. Namun, opini publik tidak selalu berpihak. Banyak yang masih menempatkan Diana sebagai sosok ratu hati rakyat, gelar tak resmi yang hingga kini tetap relevan.

Reaksi Charles yang terlihat emosional memperlihatkan betapa dalamnya luka masa lalu itu masih terasa. Walau kini berada di puncak takhta, ia tetap harus berhadapan dengan ingatan publik yang enggan melupakan Diana.