Raja Ecommerce China Tutup di RI, Nasibnya Berubah Batal Hancur Lebur

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja baru ecommerce asal China, Shein dan Temu, bisa bernapas lagi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan kelonggaran atas kebijakan yang tadinya dinilai bisa membunuh bisnis keduanya di AS.

Pemerintah Trump memangkas tarif impor untuk produk yang dikirim dari China ke AS dalam kategori "de minimis", dari 120 persen menjadi 54 persen dengan tarif minimum US$ 100 (Rp 1,65 juta). Perubahan tarif ini adalah bagian dari kesepakatan "gencat senjata" perang dagang di Swiss.

Istilah "de minimis" adalah kategori untuk barang berukuran kecil dengan harga murah yang dikirim melalui jasa pos ke AS. Sebelum perang dagang China-AS pecah, produk dalam kategori de minimis dibebaskan dari bea masuk selama harga satuannya tidak melebihi US$ 800 (Rp 13,2 juta).

Trump menjadikan kategori ini sebagai salah satu sasaran utamanya dalam perang dagang melawan China. Ia menuding skema impor ini dieksploitasi oleh perusahaan ecommerce China seperti Shein dan Temu untuk membanjiri pasar AS, serta disalahgunakan untuk peredaran narkoba.

Februari lalu, Trump memberikan tarif impor 120 persen atau tarif nominal minimal US$ 200 (Rp 3,3 juta) untuk produk yang sebelumnya tergolong dalam kelompok de minimis. Aturan Trump tersebut seharusnya berlaku mulai Juni.

Popularitas Temu dan Shein, perusahaan ecommerce yang membangun jalur distribusi dari pabrik langsung ke konsumen, membuat impor dalam kategori de minimis melonjak di AS. Sekitar 90 persen paket yang masuk ke AS dalam beberapa tahun terakhir, diimpor dalam kategori de minimis. Sebanyak 60 persen dari paket yang masuk berasal dari China.

Menurut Reuters, kebijakan yang lebih lunak memberikan waktu bagi Shein dan Temu untuk beradaptasi dengan regulasi impor yang baru. Kemungkinan, kedua perusahaan bakal mengimpor barang dalam jumlah lebih besar untuk mengisi gudang-gudang mereka di AS.

Model bisnis Temu yang menjual barang dengan harga sangat murah di AS membuat produsen lokal kewalahan. Raksasa ecommerce AS kini mengikuti jejak Temu dengan membuka platform Haul, yang menyediakan sistem serupa bagi konsumen AS.

Di Indonesia, Temu dilarang untuk beroperasi. Pemerintah Indonesia khawatir model bisnis Temu "membunuh" produsen kecil dan UMKM karena menawarkan produk buatan China dengan harga "tidak masuk akal."


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Peran Penting Jaringan Kabel Laut Bantu Transformasi Digital RI

Next Article Trik Aplikasi China Pembunuh UMKM Ketahuan, Amerika Lawan

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |