RI Punya Harta Karun Top 2 Dunia, Tapi Baru Dipakai 10%!

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyampaikan bahwa total potensi sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia mencapai 24 Giga Watt (GW). Jumlah ini menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan, meski mempunyai potensi yang cukup besar, namun pemanfaatan sumber energi panas bumi di dalam negeri baru sebesar 10% atau sebesar 2,4 GW.

"Nomor dua, install capacity di dunia. Cuman, baru 10% yang dipakai di Indonesia. Ini industri yang harus jalan, gitu ya. Nah di sinilah main peranan PGE," kata Julfi dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Jumat (7/3/2025).

Lebih lanjut, Julfi menilai, apabila Indonesia ingin menggantikan bahan bakar fosil seperti batu bara, maka sumber daya yang digunakan harus bisa memiliki peran seperti batu bara yakni penopang beban dasar pemakaian listrik atau base load seperti panas bumi.

Mengingat, energi panas bumi dapat diandalkan sepanjang waktu, berbeda dengan energi surya atau angin yang bergantung pada kondisi cuaca.

"Kalau mau ganti fossil fuels, harus base load. Jadi kita nggak usah ngomongin apa-apa lagi, geothermal is set up to be the main transition player di sini," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Operasi PGE Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki milestone pengembangan panas bumi sebagai sumber energi listrik, diantaranya seperti 1 GW pada 2026 dan dilanjutkan 1,5 GW pada 2030.

"Resource sudah ada, tinggal kita akan monetize menjadi suatu realisasi untuk bagaimana, tentu saja dukungan semua pihak untuk bagaimana pengembangan green energy, khususnya geothermal ini, betul-betul mendapat support yang bagus," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2025).

Ia menilai bahwa PGE memiliki sejumlah keunggulan yang mendukung pengembangan ini. Pasalnya, selain memiliki resource yang bagus, dari aspek finansial juga cukup kuat.

"Kita afiliasi juga di Pertamina dan ini suatu keunggulan yang kita miliki dibandingkan dengan pengembangan-pengembangan lainnya. Untuk pengembangan geothermal Indonesia," kata dia.

Berdasarkan data ThinkGeoEnergy, Amerika Serikat memiliki potensi panas bumi 30.000 MW atau 30 GW, terbesar no.1 di dunia. Setelah itu, disusul Indonesia dengan potensi 23.965 MW di posisi ke-2 dunia.

Lalu, nomor tiga diduduki Jepang dengan jumlah potensi 23.400 MW, dan no.4 disusul Kenya dengan potensi 15.000 MW. Penguasa panas bumi no.5 terbesar di dunia dimiliki oleh Islandia dengan jumlah potensi panas bumi sebesar 5.800 MW.

Namun sayangnya, hingga kini baru dimanfaatkan sebagai sumber energi berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 11%.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Indonesia memiliki sumber daya panas bumi hingga 24.000 Mega Watt (MW) atau 24 Giga Watt (GW). Namun, hingga Desember 2024, kapasitas terpasang PLTP tercatat baru mencapai 2.653 Mega Watt (MW) atau 2,65 GW.

Artinya, panas bumi yang dimanfaatkan sebagai sumber energi baru sebesar 11% dari potensi yang ada.

Sampai 2030, kapasitas terpasang PLTP ditargetkan bisa meningkat menjadi 3,35 GW.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Lapor Pak Prabowo, Investasi Geothermal RI Lebih Mahal Dibanding AS

Next Article PGE Targetkan 1,5 GW Pembangkit Panas Bumi Terpasang di 2030

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |