loading...
Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja Rubi Handojo, hadir sebagai pembicara dalam ERMA International Conference on Enterprise Risk Management (ERM) di Bali. Foto/Dok. SindoNews
DENPASAR - Jasa Raharja turut berpartisipasi dalam ERMA International Conference on Enterprise Risk Management (ERM) yang digelar pada 4-5 Desember 2025 di Bali. Konferensi internasional yang mengangkat tema ‘Risk Odyssey: Engineering Momentum, Building a Resilient Risk DNA’ ini menjadi ajang bagi para pemimpin industri, regulator, akademisi, dan profesional risiko untuk membahas strategi penguatan ketahanan organisasi di tengah perubahan lingkungan global yang semakin cepat.
Dalam forum tersebut, Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja Rubi Handojo, hadir sebagai pembicara pada Panel Diskusi Sesi 6, membawakan materi bertema ‘Resilience Capital: Risk, Governance, and Innovation in a Changing World’. Pada sesi ini, Rubi memaparkan bagaimana Jasa Raharja membangun resilient capital melalui penguatan pengendalian risiko, tata kelola yang bijaksana, serta pengembangan sumber daya manusia sebagai pondasi utama perusahaan. Baca juga: 63 Fresh Graduate Resmi Magang di Jasa Raharja melalui Program Magang Nasional 2025
Rubi menjelaskan mandat negara yang diemban Jasa Raharja menuntut perusahaan untuk selalu siap menghadapi dinamika risiko, mulai dari perubahan regulasi, percepatan teknologi, hingga tingginya tantangan keselamatan transportasi. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan ketahanan operasional yang tidak hanya mengandalkan sistem, tetapi juga budaya organisasi dan kualitas talenta.
“Sebagai perusahaan yang mengemban amanah negara, Jasa Raharja dituntut memiliki ketahanan risiko yang lebih kuat dan terukur. Risk management harus menjadi DNA organisasi agar kami dapat merespons perubahan dengan cepat dan menjaga keberlanjutan layanan bagi masyarakat,” katanya.
Ia memaparkan penguatan DNA ketahanan risiko dilakukan melalui enam pilar kontrol risiko yang kini dijalankan perusahaan. Pilar tersebut meliputi manajemen risiko yang berorientasi pada pelanggan, penguatan infrastruktur dan keamanan, peningkatan kontrol proses keuangan, penerapan strategi investasi yang bijaksana, penguatan kepatuhan terhadap aturan, serta pengembangan operasional yang berkelanjutan.


















































