Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat

2 hours ago 2

loading...

Vladimir Putin tampak lebih besar dari ukuran aslinya di layar kaca saat ia berpidato di hadapan para hadirin di Stadion Luzhniki, Moskow, pada ulang tahun kedelapan aneksasi Krimea pada Maret 2022. FOTO/AP

JAKARTA - Sejumlah negara Eropa telah mengintensifkan upaya-upaya untuk mempertahankan pembekuan ratusan miliar dolar aset Rusia sambil mengumumkan bantuan baru untuk Ukraina. Para menteri luar negeri Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, dan kepala diplomat Uni Eropa (UE) telah menyelaraskan diri untuk memberikan tekanan yang lebih besar pada Kremlin.

Para pemimpin UE berjanji bahwa aset-aset tersebut akan tetap tidak dapat bergerak sampai Rusia menarik diri dari Ukraina dan memberikan kompensasi atas kerusakan yang terjadi.

Lebih dari USD300 miliar aset Rusia telah dibekukan sejak tahun 2022. Inggris telah melaporkan pembekuan sebesar USD25 miliar, sementara sanksi-sanksi telah merugikan Rusia sekitar USD400 miliar atau setara Rp6.745 triliun.

Dilansir dari Benzinga, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa Jerman akan memberikan lebih dari USD3,2 miliar dalam bentuk dukungan jangka pendek untuk Ukraina. Sementara, Menteri Pertahanan Swedia Pål Jonson mengumumkan sebuah paket militer senilai USD1,6 miliar, yang mencakup pasokan-pasokan pertahanan utama.

Pembekuan aset-aset Rusia sejalan dengan sanksi-sanksi UE dan aset-aset yang dibekukan di Swiss kini berjumlah lebih dari USD8,4 miliar. Ini termasuk aset mewah seperti real estat, kendaraan, dan karya seni yang terkait dengan individu yang dikenai sanksi.

Eropa telah memikirkan kembali strategi pertahanannya di tengah pergeseran kebijakan luar negeri AS, terutama setelah penghentian sementara bantuan militer ke Ukraina oleh Trump bulan lalu. Sejak itu, Ukraina meningkatkan ketergantungannya pada bantuan dari sekutu-sekutu kontinentalnya.

Negara-negara Eropa telah berfokus untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada Rusia, dengan rencana untuk memberikan sanksi-sanksi baru. UE telah mengalokasikan USD160 juta untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan negara tetangganya, Moldova, yang menunjukkan pentingnya kolaborasi di antara para sekutu Barat.

Diplomat UE Kaja Kallas mencatat, Uni Eropa siap untuk memberikan tekanan lebih lanjut kepada Rusia dengan menggunakan semua alat yang tersedia, termasuk dengan mengadopsi sanksi-sanksi baru, untuk menghalangi kemampuan Rusia dalam melancarkan perang agresinya dan untuk memastikan bahwa Ukraina berada pada posisi terbaik untuk mengamankan perdamaian yang adil dan langgeng.

(nng)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |