Saat Mahasiswa dan Staf Harvard 'Turun Gunung' Demo Donald Trump

1 day ago 5
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

28 May 2025 17:00

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan aksi unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), Selasa waktu setempat. Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi mahasiswa internasional, mendesak universitas untuk bersikap tegas di tengah meningkatnya tekanan federal. (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

"Kami bukan musuh, kalian tidak perlu melawan kami," kata Oscar Escobar dari Kolombia, yang baru-baru ini meraih gelar Magister Administrasi Publik di Harvard, dikutip Rabu (28/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Protes itu terjadi saat pemerintah AS bergerak untuk memutuskan hubungan dengan lembaga Ivy League tersebut. Dalam surat yang dikirim, Administrasi Layanan Umum AS mengarahkan lembaga-lembaga federal untuk meninjau dan berpotensi mengakhiri atau mengalokasikan kembali kontrak mereka yang tersisa dengan Harvard yang diperkirakan oleh seorang pejabat sekitar US$100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Pemerintah telah membatalkan hampir $3 miliar  atau setara Rp 48,8 triliun dalam bentuk hibah penelitian federal untuk universitas tersebut dan minggu lalu mencabut izinnya untuk menerima mahasiswa internasional. Mahasiswa tersebut totalnya sekitar 6.800 yang mencakup sekitar 27% dari pendaftaran mahasiswa Harvard. (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Harvard menggugat pemerintah atas tindakan tersebut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut melanggar proses hukum dan melanggar perlindungan kebebasan berbicara berdasarkan Amandemen Pertama dengan menargetkan staf universitas, kurikulum, dan pilihan pendaftaran. (REUTERS/Brian Snyder)

Mahasiswa dan staf pengajar Universitas Harvard melakukan unjuk rasa di kampus Harvard, Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Brian Snyder)

Dalam sebuah wawancara dengan NPR, Presiden Universitas Harvard Alan Garber menyebut tindakan pemerintah tersebut "membingungkan," dan menambahkan bahwa meskipun kampus tersebut memiliki masalah internalnya sendiri untuk diatasi, "Selama Amerika Serikat ada, Harvard menganggap bahwa perannya adalah untuk melayani negara." (REUTERS/Brian Snyder)


Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |