Sambut Long Weekend, IHSG Nyaris Berakhir di Zona Merah

10 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (9/5/2025).

Indeks pada awal perdagangan sempat tampil meyakinkan dengan kenaikan 0,32%. Penguatan IHSG terpangkas pada akhir sesi I menjadi 0,25%. Kemudian menjelang akhir sesi II, IHSG sempat tergelincir ke zona merah. 

Pada akhir perdagangan sebanyak 362 saham merah, 258 saham naik, dan 340 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini terbilang sepi, yakni Rp 8,99 triliun yang melibatkan 18,46 miliar dalam 1,08 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, hampir seluruh sektor berada di zona hijau. Kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 0,89%. Lalu utilitas dan industri, masing-masing naik 0,68% dan 0,59%. 

Sementara itu, saham yang menjadi penggerak utama hari ini adalah BBRI yang menyumbang 7,64 indeks poin. Lalu DSSA berkontribusi 4,13 indeks poin, TLKM 3,42 indeks poin, SMMA 3,25 indeks poin, dan INDF 2,06 indeks poin. 

Kemudian pemberat utama IHSG adalah TPIA yang menyumbang -7,88 indeks poin. AMMN berkontribusi -3,16 indeks poin, BMRI -1,76 indeks poin, PNLF -1,29 indeks poin, dan PNBN -1,29 indeks poin. 

Sepanjang pekan ini IHSG mayoritas berada di zona hijau. Hanya satu hari IHSG menutup hari di zona merah, yakni Kamis (8/5/2025) turun 1,42%. Dengan demikian IHSG sepekan naik 0,25%. Akan tetapi sepanjang tahun berjalan, IHSG masih terkoreksi sebesar 3,49%. 

Adapun IHSG melanjutkan tren positif di tengah sentimen yang datang dari AS soal kesepakatan dagangnya hingga perang India dan Pakistan.

Inggris berhasil melakukan negosiasi dagang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bahkan, Trump sesumbar perjanjian dengan Inggris "lengkap dan komprehensif", setelah media AS melaporkan bahwa kedua negara segera menandatangani kesepakatan perdagangan dalam waktu dekat.

"Perjanjian dengan Inggris Raya adalah perjanjian yang lengkap dan komprehensif yang akan mempererat hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris selama bertahun-tahun yang akan datang," tulisnya di akun TruthSocial miliknya, dikutip AFP, Kamis (8/5/2025).

Trump mengumumkan garis besar kesepakatan dari Ruang Oval dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer melalui pengeras suara. Tarif dasar 10% akan tetap berlaku untuk Inggris, menurut grafik yang diunggah di Truth Social oleh Trump. Namun, presiden mencatat bahwa tarif Inggris 10% bisa jadi merupakan tarif terendah dalam kesepakatan dengan negara-negara di masa mendatang dan mengatakan bahwa "beberapa akan jauh lebih tinggi karena mereka memiliki surplus perdagangan yang besar."

Sementara itu, hubungan India dan Pakistan masih memanas. Terbaru, militer Islamabad mengatakan serangan pesawat tak berawak New Dehli telah terjadi di sejumlah lokasi dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Pakistan, serangan India tersebut menewaskan satu warga sipil dan menyerang target militer, serta melukai empat tentara mereka.

Tidak hanya India dan Pakistan, Rusia dan Ukraina juga kembali memanas.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut sebanyak 500 pesawat nirawak atau drone, termasuk dua Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), telah dikirim Ukraina ke wilayahnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Tumbang Jelang Rilis The Fed & Perang India-Pakistan

Next Article IHSG Melaju Kencang! Terbang Nyaris 3%

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |