loading...
Senator top AS Lindsey Graham memperingatkan nasib Ukraina akan menjadi lebih buruk daripada Afghanistan jika bantuan militer Amerika tak dimulai lagi. Foto/New York Times
WASHINGTON - Senator top Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham memperingatkan nasib Ukraina akan menjadi lebih buruk daripada Afghanistan jika bantuan militer dan intelijen Amerika tidak dimulai lagi.
Peringatan Graham muncul setelah pemerintah Presiden Donald Trump menghentikan bantuan militer AS untuk Ukraina guna menekan Kyiv agar berunding damai dengan Moskow.
Tekanan itu diperkuat pemerintah Trump dengan menghentian pembagian informasi intelijen Amerika dengan Ukraina.
"Selama pertempuran masih berlangsung, jika kita menghentikan [bantuan AS untuk] Ukraina, situasinya akan lebih buruk daripada Afghanistan," kata Graham dalam sebuah wawancara di acara "Fox News Sunday".
"Sampai kita mencapai gencatan senjata, saya akan memberikan Ukraina apa yang mereka butuhkan dalam hal intelijen dan senjata untuk mempertahankan diri," saran Graham, yang dilansir NBC News, Senin (10/3/2025).
"Terkait Rusia, saya akan memberlakukan sanksi pada sektor perbankan dan sektor energi mereka minggu depan, mendesak mereka untuk berunding. Jika mereka tidak terlibat dalam gencatan senjata dan perundingan damai dengan pemerintah, kita harus memberikan sanksi yang sangat berat kepada mereka," imbuh senator dari Partai Republik tersebut.
Ketika ditanya tentang pencabutan jeda AS dalam pembagian informasi intelijen, Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One pada hari Minggu: "Kami benar-benar hampir melakukannya."
"Kami ingin melakukan apa pun yang kami bisa untuk membuat Ukraina serius dalam menyelesaikan sesuatu," kata Trump.
Bantuan AS untuk Ukraina terhenti tiba-tiba minggu lalu setelah ketegangan antara Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuncak selama pertemuan di Oval Office pada 28 Februari yang berubah menjadi adu mulut.
Sebagai dampak dari pertemuan itu, Rusia telah melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap Ukraina.