Setan Dibelenggu saat Ramadhan, Tapi Mengapa Masih Banyak Maksiat? UAS Beri Penjelasan

5 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan selalu datang dengan membawa keberkahan dan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri. Namun, ada satu hal yang sering menjadi perhatian yaitu mengenai anggapan bahwa selama Ramadan, setan dibelenggu sehingga manusia terlindung dari setiap godaan buruk.

Dalam kondisi ini, banyak orang yang berharap perilaku maksiat akan berkurang, sehingga mereka dapat lebih mudah fokus dalam beribadah dan memperbaiki diri.

Namun, kenyataannya mungkin berbeda. Meskipun bulan Ramadhan adalah waktu penuh berkah, ternyata masih banyak kemaksiatan dan perbuatan buruk yang masih terjadi. Lantas, mengapa banyak orang tetap terjerumus dalam dosa meskipun setan dibelenggu di bulan yang penuh rahmat ini?

Penceramah kondang yang dikenal dengan gaya humor khasnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan ringkas dan menarik tentang hal ini. Beliau mengungkapkan bahwa meskipun setan dibelenggu, namun ada faktor lain yang turut memengaruhi perilaku manusia, terutama nafsu dan godaan dari dalam diri kita sendiri.

Saksikan Video Pilihan ini:

Bisnis Besar Itu Dimulai dari Pedesaan di Banyumas

Promosi 1

Mengapa Maksiat Tetap Ada saat Setan Terbelenggu di Bulan Ramadhan?

Lebih lanjut, menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan sederhana dan sebuah contoh yang mudah dipahami untuk menggambarkan fenomena ini.

"Kenapa setan tetap ada? Maka setelah saya baca, kata Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim, kata dia di situ maknanya setan bukan terikat tapi melihat iman kita seolah-olah setan terikat," ungkapnya.

"Contoh, saya mau ceramah, pas saya datang ke masjid rupanya saya terlambat, sudah ada ustadz pengganti, lalu saya duduk di situ. Selesai tausiyah apa kata ustadz pengganti? Waktu ustadz duduk tadi, mulut rasanya terkunci," tuturnya.

"Apakah mulutnya terkunci atau enggak? Nggak terkunci. Lalu kenapa dia katakan terkunci? Karena ustadz ada duduk di situ, aku grogi, seolah-olah, sekonyong-konyong, seakan-akan mulutku terkunci," jelasnya, dikutip dari YouTube Ummu Haniya.

Ketika iman seseorang kuat, setan merasa seolah-olah terbelenggu. Setan yang biasanya berusaha menggoda dengan berbagai ajakan buruk, akan terasa terhalang dan tidak mampu memengaruhi seseorang yang memiliki iman yang kokoh.

Kekuatan Iman Membuat Setan Seolah Terbelenggu

Dalam kondisi ini, meskipun godaan tetap ada, iman yang kuat membuat setan tidak memiliki kekuatan untuk menguasai.

"Apa kata iblis, kata setan? Karena kekuatan imanmu maka aku merasa terkunci, terikat, dia sudah bolak-balik ngajak ayo makan, ayo makan, ayo makan, ayo makan. Tidak," tegas ulama berdarah batak melayu ini.

"Di saat engkau kuat maka seolah-olah setan terbelenggu dan terkunci, begitu kata Imam Nawawi penjelasan tentang setan terbelenggu," ucapnya.

UAS kembali menegaskan bahwa kita sendiri yang memiliki kekuatan untuk membelenggu setan dengan iman. Iman yang kuat akan mampu menahan godaan dan menjaga diri agar tidak mudah terjerumus dalam maksiat. 

"Ya nanti kalau ada yang nanya, katanya setan terbelenggu Pak Ustadz, kok orang masih tetap banyak suit-suit, orang juga banyak buat dosa? Engkau akan membelenggu setan dengan kekuatan imanmu," pungkasnya.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |