Stok Beras Membludak, RI Mau Ekspor 2.000 Ton per Bulan ke Malaysia

8 hours ago 1

Karawang, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah telah membuka pembicaraan serius dengan Malaysia, terkait peluang ekspor beras sebesar 2.000 ton per bulan ke Negeri Jiran tersebut.

"So far kita sudah bicara dengan Malaysia. Kemarin saya sudah ketemu dengan pelaku usahanya yang rencana akan mengeksekusi ekspor kita ke Malaysia, dan Pak Menteri Pertanian (Amran Sulaiman) juga sudah ketemu dengan Menteri Pertanian Malaysia gitu. Nah itu kita intinya, kita punya standar begini, harga segini, oke? Oke jalan, nggak ada masalah," ungkap Sudaryono saat kunjungan kerja ke Rice Mill Unit (RMU) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).

Rencana ekspor ini sejalan dengan posisi Indonesia yang kini berada dalam kondisi surplus beras, sehingga mulai dilirik oleh pasar luar negeri. Sudaryono pun menjelaskan, banyak negara yang memang rutin melakukan impor setiap tahunnya, dan Indonesia siap mengambil peran sebagai pemasok.

"Karena kan memang ada negara-negara yang memang dari tahun ke tahun memang tidak bisa kalau tidak impor gitu. Nah itu kita layani," ujarnya.

Lebih dari sekadar urusan dagang, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian cadangan beras nasional demi kepentingan kemanusiaan global.

"Termasuk ini ada satu skema yang lagi dibahas adalah bagaimana negara Indonesia dengan surplus beras ini, negara kita juga bisa hadir untuk misi-misi kemanusiaan, misi-misi kemanusiaan apakah di Afrika, apakah di Palestina, dan seterusnya. Itu sedang lagi kita hitung, kira-kira dari cadangan pangan kita, cadangan beras kita ini, berapa yang bisa kita alokasikan," terang dia.

Stok beras di gudang Bulog. (Dok. Kementan)Foto: Stok beras di gudang Bulog. (Dok. Kementan)
Stok beras di gudang Bulog. (Dok. Kementan)

Bagi Sudaryono, limpahan panen tahun ini adalah buah kerja keras dan rahmat yang perlu dikelola dengan bijak. "Artinya apa? Artinya panen yang banyak ini, itu adalah anugerah dari Allah, ini adalah prestasi yang harus kita banggakan, tinggal bagaimana kita mengatur yang benar," katanya.

Kendati baru memasuki bulan kelima di tahun 2025, Sudaryono menyebut produksi pertanian masih akan terus digenjot hingga akhir tahun. "Karena kan perjalanan tahun 2025 ini kan masih panjang ya, masih baru 4 bulan, jadi masih ada 8 bulan ke depan," ucapnya.

Menanggapi pertanyaan soal kepastian ekspor ke Malaysia, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah sudah menyatakan kesiapan. "Nah ini lagi kita atur, intinya Presiden sudah ngasih perintah, manakala diperlukan, maka kita siap," tegasnya.

Adapun terkait volume ekspor, ia menyebut angka yang sedang dibahas berada di kisaran 2.000 ton per bulan. "Kemarin sih yang dibahas mungkin sekitar 2.000 ton per bulan ya, karena kan Malaysia juga ngambil dari banyak tempat," jelas Sudaryono.

Namun, terkait dengan durasi ekspor, Sudaryono menyebut kondisinya saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Belum, lagi kita atur. Kalau per bulan ya mungkin perlu setiap bulan, barangkali ya. Tapi kita belum sampai ke teknis itu, jadi intinya dari pemerintahan Indonesia, kita menyatakan diri kita siap, kalau memang kita harus meng-ekspor sebagian yang cadangan kita untuk kita kirim ke Malaysia, atau ke negara lain, sekalipun sesuai dengan perintah pimpinan kita, sesuai dengan perintah pemerintah, yaitu Pak Presiden kita Pak Prabowo," pungkasnya.

Sebagai catatan, berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksikan menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Sudaryono sudah bilang bahwa gudang Bulog saat ini terisi 3,7 juta ton beras.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Stok Beras RI Tertinggi - Apple Diujung Tanduk

Next Article Prabowo Minta Impor Daging Tak Pakai Kuota, Wamentan Bilang Begini

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |