Tahun Ini, Haji Terakhir di Musim Panas

15 hours ago 4

loading...

Penyelenggaraan Haji tahun 2025 ini akan menjadi ibadah haji terakhir kalinya diselenggarakan di musim panas hingga datang 17 tahun lagi. Foto ilustrasi/ist

Penyelenggaraan Haji tahun 2025 ini akan menjadi ibadah haji terakhir kalinya diselenggarakan di musim panas hingga datang 17 tahun lagi. Pasalnya, negara Arab Saudi akan masuk musim semi tahun depan.

Pusat Metereologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengumumkan hal tersebut, dan mulai pada tahun 2026 ibadah haji tahunan tersebut bergeser ke musim yang semakin dingin—pertama ke musim semi dan akhirnya ke musim dingin—karena pergeseran kalender Islam secara bertahap dan mengalami kemunduran selama 10 hari.

Menurut NCM, haji akan jatuh selama bulan-bulan musim semi dari tahun 2026 hingga 2033, sebelum memasuki siklus musim dingin yang panjang hingga tahun 2041. Ibadah haji tidak akan kembali ke musim panas hingga tahun 2042, memulai periode sembilan tahun baru ritual cuaca hangat.

Seperti dilansir Gulfnews, perubahan musim haji ini pasti akan disambut baik oleh jutaan jamaah yang telah mengalami panas ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Selama haji 2024, suhu di Makkah melonjak antara 46°C dan 51°C, yang mengakibatkan lebih dari 2.760 kasus kemarian akibat sengatan panas ekstrem.

Pemerintah Saudi sendiri, menyadari meningkatnya risiko yang ditimbulkan oleh panas ekstrem. Upaya yang dilakukan pemerintah Arab adalah meningkatkan perlindungan para peziarah. Langkah-langkah tersebut mencakup pemasangan area teduh yang luas, peningkatan stasiun air, penyebaran unit pendingin bergerak, dan kampanye kesadaran publik terhadap panas.

Pada tahun 2024, Kerajaan memperkenalkan 33 stasiun pemantauan cuaca baru dan memperluas penggunaan radar bergerak untuk meningkatkan pelacakan iklim waktu nyata di seluruh zona haji. Untuk tahun 2025, diperkirakan 1,8 juta calon jamaah haji yang akan menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Baca Juga

Senyum Bahagia Jemaah Haji Indonesia Kloter JKG -01 Tiba di Madinah


Waspada Suhu Ekstrem Haji 2025

Laporan AFP menjelaskan, Arab Saudi waspadai panas ekstrem pada musim haji 2025 ini. Pada Juni tahun lalu, suhu udara melonjak hingga 51,8 derajat Celsius di Makkah.

Sumber AFP dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah di Arab Saudi, Abderrezak Bouchama, mengatakan meski pemerintah Arab Saudi belum merinci persiapan haji tahun ini, pihak berwenang pastinya ingin menghindari terulangnya tragedi haji tahun lalu.

"Saya kira yang terutama adalah mengurangi risiko masuknya jamaah haji ilegal," kata Bouchama, yang bekerja sama dengan pemerintah Saudi selama lebih dari tiga dekade untuk mengurangi kematian akibat cuaca panas.

"Saya rasa, pemerintah sudah belajar dari kesalahan ini, jadi kita harus melihat tindakan apa yang sudah mereka ambil untuk mengatasinya."

Bouchama menyebut langkah mitigasi lain seperti sensor pendeteksi panas dini.

Peneliti Chatham House Karim Elgendy memperkirakan Arab Saudi akan memperbaiki infrastruktur untuk mitigasi suhu panas selama musim haji 2025.

"Respons pemerintah di masa lalu biasanya difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan langkah-langkah pengendalian massa. Berdasarkan pola ini, kami memperkirakan untuk musim haji 2025 pemerintah Saudi akan memperbaiki infrastruktur demi memitigasi suhu panas dan kemungkinan kontrol kapasitas yang lebih ketat," katanya.

Siap-siap dengan Musim Dingin

Anggota Dewan Syura yang merupakan peneliti perubahan iklim, Dr. Mansour Al Mazroui, juga menegaskan haji 2025 akan menjadi musim haji terakhir yang bertepatan dengan musim panas sebelum akhirnya memasuki musim semi selama delapan tahun dilanjutkan musim dingin selama delapan tahun juga.

"Musim haji datang di musim dingin, dimulai pada tahun Hijriah 1454 dan berlanjut selama 8 tahun, berakhir pada tahun Hijriah 1461. Sedangkan untuk musim gugur, musim haji berlangsung antara tahun 1462 dan 1469," rincinya.

Baca Juga

Tahun Ini Haji Akbar, Mengapa dan Apa Alasannya?

(wid)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |