Tangis Harus Bupati Sambut Rencana Proyek Industri Garam di Rote Ndao

1 day ago 4

Rote Ndao, CNBC Indonesia - Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono ke Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (3/6/2025) disambut penuh haru. Dalam momen peluncuran pembangunan kawasan sentra industri garam nasional, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk tak kuasa menahan emosinya.

Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya. Seperti diketahui, Rote Ndao merupakan salah satu wilayah pulau terluar di selatan Indonesia.

"Dengan kehadiran bapak menteri pada hari ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia masih menolong kami. Sekali lagi, ini momentum yang sangat luar biasa bagi kami," ujar Paulus.

Proyek kawasan sentra industri garam nasional (K-SIGN) ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan harapan baru bagi masyarakat Rote Ndao. 

"Beberapa saat lalu ketika Pak Dirjen dan jajarannya datang di tempat ini, beliau bersalaman dengan saya ketika melihat lokasi ini dan saat itu saya menitikkan air mata karena untuk pertama kalinya republik ini bisa melihat Rote Ndao sebagai bagian," tuturnya lirih.

Ia melanjutkan, proyek ini membuka peluang besar bagi wilayahnya, termasuk potensi penciptaan lapangan kerja hingga 26.600 orang di seluruh rantai industri garam, dari hulu hingga hilir.

"Oleh karena itu perhatian pemerintah pusat, saya atas nama masyarakat Rote Ndao mengucapkan terima kasih," lanjutnya.

Angka Stunting Tinggi

Selain aspek ekonomi, Bupati Paulus juga melihat proyek ini sebagai solusi sosial jangka panjang, terutama dalam menekan angka kemiskinan dan stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.

"Kami percaya bahwa masyarakat Rote Ndao banyak yang akan keluar dari garis kemiskinan. Stunting kami pada 2023 masih ada di angka 29,8%, tahun lalu sudah turun ke 32% dan akan semakin turun lagi, Bapak. Saya yakin akan semakin turun lagi kemiskinan ekstrem, kemiskinan akan semakin turun. Ini luar biasa," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, ikut menanggapi tersebut. Menurutnya, apa yang dirasakan Bupati Paulus merupakan luapan kegembiraan yang tulus dari hati.

"Bupati Rote Ndao tadi bicara hampir nangis itu dari hatinya. Saya bisa merasakan suasana hati Pak Bupati karena kalau orang dulu di iklan air su dekat, ini garam su datang," kata Emanuel.

Ia juga menyinggung pengalaman dalam kunjungan kerja ke Jakarta, saat sejumlah pejabat pusat terkejut mengetahui masih stagnannya pembangunan di Rote Ndao, meski Indonesia telah merdeka puluhan tahun.

"Itu pengalaman waktu kami keliling Jakarta, itu pada saat bicara dengan Menteri Bappenas (Rachmat Pambudy) beliau nangis, karena merasa NTT ini masa dari jaman Bung Karno, Pak Harto sampai sekarang kok nggak maju-maju," kenangnya.

Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Setop Impor Demi Swasembada Garam, Petani Bisa Ikut Sejahtera?

Next Article Bocoran Terbaru KKP, Begini Target Produksi dan Swasembada Garam RI

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |