Ternyata Sumber Daya Alam RI Gak Kaya-Kaya Banget, Ini Buktinya!

1 hour ago 1

Muhammad Zahran,  CNBC Indonesia

10 December 2025 14:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekayaan alam adalah berkah bagi sebuah negara. Namun, kekayaan itu belum tentu bisa dinikmati warganya.

Kekayaan sumber daya alam (SDA) sering dihitung dari besarnya cadangan minyak, gas, atau mineral. Namun, ukuran yang lebih tajam justru muncul ketika nilai itu dibagi rata kepada setiap penduduknya.

Ketika nilai keseluruhan sumber daya alam suatu negara dibagi dengan jumlah populasinya, muncul peringkat 10 negara dengan kekayaan alam per kapita terbesar secara global.

Arab Saudi memimpin daftar dengan hampir US$1 juta atau sekitar Rp 16,6 miliar sumber daya alam per kapita (US$1=Rp 16.600) jauh lebih unggul dibandingkan negara lainnya dalam daftar.

Kekayaan sumber daya alamnya ditopang oleh cadangan minyak yang melimpah. Arab Saudi bahkan menjadi negara produsen minyak mentah terbesar kedua, dengan produksi mencapai 267 miliar barel pada tahun 2024. Lebih luas dari produksi, Arab Saudi juga merupakan anggota kunci OPEC+, yang memainkan peran penting dalam stabilisasi harga minyak global.

Kanada dan Australia menyusul di peringkat kedua dan ketiga, dengan nilai sumber daya alam per kapita melampaui US$700 ribu.

Kekayaan SDA Kanada berasal dari kayu dan berbagai cadangan mineral. Sementara itu, kekayaan Australia bersumber dari ekspor bijih besi, batu bara, dan gas alam. Keuntungan SDA per kapita kedua negara tersebut berasal dari karakteristik yang serupa, yakni daratan luas yang menyimpan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Di samping itu, kepadatan penduduk yang relatif rendah pada ketiga negara teratas juga turut berkontribusi terhadap tingginya nilai kekayaan SDA per kapita.

Populasi yang besar justru menekan kekayaan SDA per kapita, layaknya yang terjadi di negara-negara perekonomian seperti China dan Amerika Serikat.

Dua negara tersebut memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, tetapi berada di posisi terbawah 10 besar karena jumlah penduduknya juga sangat banyak.

China misalnya, yang memiliki nilai kekayaan SDA mencapai US$23 triliun, tetapi dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar membuat angka per kapitanya menyusut menjadi US$16 ribu. Hal serupa dialami Amerika Serikat, yang hanya menduduki peringkat kedelapan karena jumlah penduduknya mengurangi porsi per kapita, meskipun memiliki valuasi SDA total senilai US$45 triliun.

Begitu pun dengan Rusia yang merupakan negara dengan kekayaan SDA terbesar, hanya mampu menempati posisi keempat karena populasinya yang tidak kalah besar.

Memiliki sumber daya alam melimpah tidak otomatis menjamin kemakmuran merata bagi seluruh masyarakatnya. Nilai sumber daya per kapita bisa tinggi, tapi bagaimana sumber daya tersebut dikelola, distribusi pendapatan, kondisi sosial-ekonomi, hingga kebijakan publik turut memengaruhi apakah setiap warga negara benar-benar menikmati manfaat dari kekayaan SDA.

Sayangnya dari 10 negara tersebut tidak ada nama Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam mulai dari emas, nikel. hingga batu bara.

Hingga kini belum ada data resmi mengenai nilai kekayaan alam Indonesia.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |