Bogor, CNBC Indonesia - Air galon isi ulang yang biasanya dikonsumsi masyarakat Jabodetabek ternyata berasal dari beberapa sumber air. Salah satunya di Babakan Madang Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di kawasan tersebut, masih ditemukan mata air yang digunakan untuk kebutuhan air minum. Tak hanya itu saja, ada juga sumber air minum berasal dari sumur bor. Adapun sumber air tersebut berada di sekitar Babakan Madang, tak jauh dari Sentul City.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lokasi tersebut pada Rabu (29/10/2025), ada empat tempat pengisian air minum ke truk-truk tangki air minum dan truk-truk ini kemudian akan melakukan distribusi ke depot air isi ulang.
Dari keempat tempat pengisian tersebut, ada yang menggunakan kolam mata air yang ada di kawasan Babakan Madang dan ada juga yang menggunakan sumur bor. Ada sekitar dua tempat pengisian yang menggunakan langsung dari mata air dan dua lainnya menggunakan sumur bor.
Di lokasi tersebut, ada dua kolam mata air yang kedalamannya berbeda. Satu kolam memiliki kedalaman 12 meter, sedangkan satu kolam lainnya memiliki kedalaman 6 meter. Adapun kolam ini ditutup untuk menghindari tercampur dengan air hujan.
Foto: Mata air di daerah Sentul, Bogor untuk kebutuhan air minum galon isi ulang. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Mata air di daerah Sentul, Bogor untuk kebutuhan air minum galon isi ulang. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Adon, salah satu pemilik tempat pengisian air minum mengatakan dirinya menggunakan sumber mata air bersih yang berada di belakang tempat pengisiannya.
"Kami pakai sumber mata air bersih langsung, kebetulan kolamnya ada di belakang tempat pengisian," kata Adon saat ditemui CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2025).
Dari mata air tersebut, nantinya air akan disedot menggunakan selang dan dialiri ke tempat penyimpanan atau storage. Setelah itu, ketika akan dialiri ke truk tangki, prosesnya akan melalui filterisasi.
"Kami bisa sedot air bersih dari belakang menggunakan pipa. Nantinya kita simpan dulu di storage, kalau ada truk yang mau isi air, ya kita engga langsung alirkan ke truk, tapi ada proses filterisasi sebanyak 2 kali, agar airnnya lebih jernih dan aman dikonsumsi," jelasnya.
Adon melanjutkan, sebagian besar pelanggan yang mengisi ditempatnya merupakan depot air isi ulang skala kecil hingga menengah.
"Ya yang biasanya isi di sini kebanyakan dari depot yang kecil hingga sedang," ucapnya.
Sementara itu Dodo, karyawan yang ada di tempat pengisian air bersih lainnya, mengungkapkan menggunakan sumur bor, karena dinilai lebih fleksibel.
"Air bersih di sini menggunakan sumur bor, karena memang kami tidak memiliki akses untuk mengambil mata air bersih," kata Dodo.
Selain itu, keunggulan air sumur bor, menurutnya yakni cenderung fleksibel dan tidak memerlukan lahan yang luas untuk membangun kolam penyimpanan.
"Sumur bor itu enggak perlu kolam penyimpanan yang luas, dan lebih aman saat musim kemarau," ujarnya.
Sementara Ruyan (samaran) pemilik tempat pengisian air mengungkapkan asal air bersih yakni dari mata air. Namun, karena kolam mata air cenderung kecil dan kedalamannya hanya 6 meter, maka cukup jarang truk-truk tangki air yang melakukan pengisian.
"Kalau di sini sih jarang ya yang truk-truk itu, karena mereka kan kapasitasnya dari 5.000 hingga 8.000 liter. Airnya di sini engga cukup, makanya paling di sini digunakan untuk kebutuhan air bersih di lokasi proyek atau ya perbantuan ketika kemarau sudah tiba," terang Ruyan.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
2

































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273598/original/029668700_1751637513-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_8.55.48_PM.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713389/original/012163500_1704983411-WhatsApp_Image_2024-01-11_at_21.21.33.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4741002/original/036562200_1707726174-6_Gaya_Ceria_Ria_Ricis_dengan_Outfit_Cerah_saat_Liburan_di_Eropa__5_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272514/original/002039600_1751554236-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_9.46.56_PM.jpeg)







