Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS

1 day ago 7

loading...

Negara tetangga Indonesia ini menolak ajakan China untuk bekerja sama melawan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Foto/Dok Ilustrasi

SYDNEY - Australia menolak ajakan China untuk bekerja sama melawan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Negara tetangga Indonesia itu mengatakan sebaliknya, bahwa mereka akan terus mendiversifikasi perdagangan dan menurunkan ketergantungan pada China, sebagai mitra dagang terbesarnya.

"Kami tidak akan berpegangan tangan dengan China sehubungan dengan kontes apa pun yang terjadi di dunia," kata Wakil Perdana Menteri, Richard Marles kepada Sky News.

Hal itu mengacu pada proposal duta besar China agar negara-negara "bergandengan tangan" dalam perdagangan. "Kami tidak melakukan itu. Apa yang kami lakukan adalah mengejar kepentingan nasional Australia dan mendiversifikasi perdagangan kami di seluruh dunia," sambungnya.

Dia mengatakan, Australia akan membangun ketahanan ekonominya dengan memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa, Indonesia, India, Inggris dan Timur Tengah.

Dalam kolom opini di surat kabar The Age, duta besar China untuk Australia, Xiao Qian mendesak Canberra untuk berkolaborasi dengan Beijing untuk membela sistem perdagangan global multilateral.

"Dalam keadaan baru, China siap untuk bergandengan tangan dengan Australia dan masyarakat internasional untuk bersama-sama menanggapi perubahan dunia," kata Xiao.

Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan sebelumnya mengatakan, dia akan menurunkan bea masuk untuk sementara pada puluhan negara. Akan tetapi Trump terus menargetkan China, dengan menaikkan tarif menjadi 125% dari 104%, langkah itu membuat perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia semakin memanas.

Perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia itu berpotensi menimbulkan risiko bagi Australia, yang mengirimkan hampir sepertiga barangnya ke China. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat (AS) kurang dari 5% dari total ekspor barang Australia.

Bank sentral Australia telah memperingatkan ketidakpastian yang sedang berlangsung atas tarif dan pembatasan perdagangan lainnya antara AS dan ekonomi utama lainnya dapat memiliki efek mengerikan pada investasi bisnis dan keputusan pengeluaran rumah tangga di negara itu.

Trump telah memberlakukan tarif 10% secara sepihak pada Australia, serta menerapkan tarif timbal balik minimum untuk semua impor ke Amerika Serikat.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, bahwa tugas sementara Australia, sekutu keamanan utama AS di Indo-Pasifik. Ia menekankan, pemerintahnya tidak akan membalas.

(akr)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |