Liputan6.com, Jakarta - Bagi ibu menyusui, puasa Ramadhan menjadi tantangan tersendiri. Hal ini mengingat ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi dan cairan yang cukup.
Meski demikian, pakar menilai ibu menyusui tetap bisa berpuasa Ramadan sepanjang kondisi kesehatannya memungkinkan.
Dikutip dari haibunda.com, menurut ahli medis dari Maya Platform, Dr Naomi Mirza, tubuh ibu menyusui akan beradaptasi dengan perubahan pola makan selama berpuasa.
Adaptasi yang dimaksud, yaitu lebih efisien dalam menggunakan kalori dan mempertahankan produksi ASI.
"Penelitian pada ibu menyusui yang berpuasa menunjukkan bahwa meski ada perubahan dalam jumlah produksi ASI, ada juga sedikit perubahan komposisi. Tapi ini untuk ibu yang puasa 24 jam. Inilah mengapa ibu menyusui yang berpuasa harus makan sahur," kata Mirza, dilansir The Daily Star.
Meski aman, Bunda tetap perlu mengatur pola makan dan aktivitas selama berpuasa agar produksi ASI tidak berkurang. Berikut sembilan tips puasa untuk ibu menyusui agar ASI tetap lancar, seperti melansir dari beberapa sumber:
1. Lebih sering menyusui di malam hari
Ibu menyusui bisa mengubah pola pemberian ASI ke anak selama bulan puasa. Misalnya, lebih banyak menyusui Si Kecil di malam hari. Demikian seperti dikutip dari laman Australian Breastfeeding Association.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Jangan lupa untuk memperbanyak minum air mineral selama puasa. Bunda dianjurkan mengonsumsi sekitar tiga liter air, yang dibagi menjadi 10 gelas per hari.
Masing-masing dua gelas sebelum sahur dan dua gelas menjelang imsak, dua gelas setelah berbuka, dua gelas setelah makan malam, dan dua gelas sebelum tidur malam.
Simak Video Pilihan Ini:
Penangkapan Kades Widarapayung Cilacap, Pungli Rp 515 Juta
3. Hindari makanan pemicu haus
Selama berpuasa, cobalah untuk menghindari makan asin, pedas, dan kafein agar tidak mudah haus. Selain itu, jenis makanan tersebut juga bisa mengganggu sistem pencernaan.
4. Kurangi aktivitas berat
Di bulan Ramadan, ibu menyusui perlu menghindari aktivitas berat. Kelelahan bisa saja memicu stres yang pada akhirnya dapat memengaruhi produksi ASI.
5. Hindari cuaca panas
Paparan dengan cuaca panas juga perlu dibatasi selama puasa. Cuaca panas bisa memicu munculnya rasa haus, sehingga kebutuhan cairan dapat meningkat. Bila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi, ibu menyusui bisa mengalami dehidrasi.
6. Lakukan pumping ASI sebelum memulai puasa
Ibu menyusui perlu pumping sebelum mulai puasa Ramadan. Hal ini agar bisa mengisi stok ASI perah (ASIP) yang dapat diberikan ke Si Kecil bila Bunda sibuk bekerja di bulan Ramadan. Menyiapkan stok ASIP setidaknya dapat mencegah anak mengalami dehidrasi atau kekurangan nutrisi.
7. Konsumsi makanan bergizi
Mengatur asupan makan sangat penting untuk ibu menyusui yang memutuskan puasa. Bunda perlu mengatur porsi makan di waktu sahur dan berbuka dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
8. Konsumsi ASI booster alami
Selain makanan bergizi, Bunda perlu menyelipkan camilan sehat yang bisa menjadi ASI booster di bulan puasa. Beberapa ASI booster alami adalah kurma, susu atau kacang almond, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Menu makan utama juga dapat divariasikan dengan ASI booster seperti membuat sayur daun katuk atau daun kelor.
9. Konsumsi suplemen
Pilihan lain untuk menjaga kondisi tubuh serta produksi ASI selama puasa adalah konsumsi suplemen. Konsumsi suplemen ASI booster yang telah terbukti aman atau suplemen kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh. Sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter atau konsultan laktasi ya.
Demikian sembilan tips puasa untuk ibu menyusui yang aman agar ASI tetap lancar. Dengan tips ini, semoga ibu menyusui bisa tetap berpuasa dan kebutuhan ASI si kecil tetap terpenuhi.