Top! 10 Emiten Ini Rasio Utangnya Kecil: Ada Telkom - Unilever

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pasar saham yang masih bergejolak, investor harus pintar memilah saham terbaik untuk memanfaatkan momentum penurunan harga saham. Salah satu memilah saham terbaik adalah mencari suatu emiten dengan tingkat hutang yang rendah dan modal yang tinggi.

Hal ini bisa dilihat dari rasio Debt to Equtiy Ratio (DER), rasio membantu investor untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dan memahami sejauh mana perusahaan mengandalkan utang dibandingkan modal sendiri.

Dalam menghitung DER yakni cukup membagi antara total hutang dengan total ekuitasnya.

DER merupakan salah satu indikator utama dalam analisis fundamental karena menunjukkan seberapa besar risiko yang dihadapi perusahaan dalam membayar utangnya. Semakin tinggi DER, semakin besar risiko perusahaan menghadapi masalah keuangan, terutama jika kondisi ekonomi memburuk.

DER juga menjadi alat untuk membandingkan perusahaan di industri yang sama. Perusahaan dengan DER yang lebih rendah cenderung dianggap lebih stabil dibandingkan yang memiliki DER tinggi.

Nilai DER yang ideal bervariasi tergantung pada industrinya. Jika industri padat modal seperti konstruksi atau manufaktur cenderung memiliki DER tinggi karena mereka membutuhkan investasi besar. Sementara itu, jika industri teknologi biasanya memiliki DER rendah karena tidak membutuhkan banyak aset fisik.

DER di bawah 1 dianggap sehat, karena menunjukkan perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada utang. Sementara itu, DER di atas 2 bisa menjadi tanda bahaya, kecuali untuk industri tertentu.

CNBC Indonesia Research telah merangkum 10 emiten yang memiliki DER sehat dengan berada di bawah angka 1.

Emiten di sektor batu bara yang terafiliasi dengan grup Bakrie dan Salim yakni PT Bumi Resources, ternyata memiliki DER yang cukup rendah dengan angka 0,35 berdasarkan laporan keuangan per September 2024. Tercatat hutang perseroan sebesar Rp20,67 triliun, sementara modal perseroan terpantau lebih besar yakni Rp44,04 triliun.

Modal yang jauh lebih besar mendorong kemampuan perseroan dalam membayar kewajiban lebih baik.

Selain itu, saham milik BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga memiliki DER rendah. Di tengah penurunan harga sahamnya, rasio DER saham TLKM memliki range yang aman dan sehat. Sehingga investor dapat memanfaatkan penurunan harga saham TLKM untuk melakukan akumulasi di tengah kinerja keuangannya yang masih tumbuh baik.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menutup kuartal III tahun 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp112,2 triliun atau tumbuh 0,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services yang naik sebesar 7,2% (yoy) menjadi Rp67,9 triliun. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) perseroan mencapai Rp56,6 triliun dengan margin EBITDA sebesar 50,5%.

Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp17,7 triliun dengan margin laba bersih 15,8%. Sedangkan untuk laba bersih operasional tercatat sebesar Rp18,6 triliun dengan margin laba bersih operasional 16,6%.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga masuk dalam jajaran saham dengan DER rendah. Dengan penurunan harga saham yang signifikan pada UNVR, mendorong valuasi saham UNVR semakin murah dengan rasio hutang terhadap modal yang cukup sehat.

Emiten grup Salim lainnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan DER rendah di bawah angka 1. Selain rasio hutang terhadap modal yang sehat, ICBP juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 55,48 triliun per September 2024. Penjualan Indofood CBP tumbuh 8,14% secara tahunan (yoy) dari Rp 51,3 triliun.

Dari bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ICBP mencapai Rp 8,14 triliun hingga kuartal III-2024. Ini merekah 15,43% secara tahunan dari Rp 7,06 triliun.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |