Top! Negara Miskin Ini Lunasi Utang Rp 54,4 T ke IMF

10 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Nigeria telah berhasil melunasi seluruh pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$ 3,4 miliar (setara Rp 54,4 Triliun). Hal ini terjadi saat negara terpadat Afrika itu tengah mengimplementasikan serangkaian kebijakan fiskal yang sehat.

Mengutip Voice of Africa, Abuja sejatinya meminjam dana tersebut dari IMF pada puncak pandemi Covid-19 2020 lalu di bawah Instrumen Pembiayaan Cepat (RFI). RFI dirancang untuk memberikan bantuan keuangan darurat kepada negara-negara yang mengalami kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak.


Nigeria menggunakan dana tersebut untuk mendukung pengeluaran kesehatan publik, melindungi kelompok rentan, dan menstabilkan sektor-sektor utama ekonomi. Pinjaman tersebut memainkan peran penting dalam mencegah keruntuhan ekonomi selama bulan-bulan paling bergejolak akibat pandemi.

Meskipun awalnya dirancang untuk pembayaran jangka panjang, Nigeria berhasil menyelesaikan pembayaran utang lebih cepat dari jadwal. Hal tersebut berkat apa yang digambarkan oleh para pengamat sebagai peningkatan disiplin fiskal dan cadangan eksternal yang lebih kuat.

"Sementara Nigeria akan terus mengenakan biaya Hak Penarikan Khusus (SDR) minimal yang diperkirakan sebesar US$ 30 juta per tahun hingga tahun 2029, pokok utang telah dilunasi sepenuhnya," ujar Perwakilan Tetap IMF di Nigeria, Christian Ebeke, dikutip Selasa (20/5/2025).

Menanggapi perkembangan tersebut, Asisten Khusus Senior Presiden Bola Ahmed Tinubu untuk Keterlibatan dan Strategi Digital, O'tega Ogra, menggambarkan langkah tersebut sebagai "sinyal disiplin, transparansi, dan visi ekonomi baru".

"Nigeria tetap menjadi anggota IMF dan akan terus bekerja sama dengan organisasi tersebut tetapi dari posisi kemitraan, bukan ketergantungan," pungkasnya.

Pelunasan pinjaman IMF dilakukan pada saat Nigeria berupaya menarik investasi asing langsung (FDI) dan memperkuat fundamental ekonomi makronya. Analis meyakini langkah berani ini dapat meningkatkan peringkat kredit Nigeria, mengurangi biaya pinjaman, dan meningkatkan citra negara tersebut sebagai pelaku ekonomi serius di benua tersebut.

Agar Nigeria dapat terus berada di jalur yang berkelanjutan, negara tersebut juga disebutkan harus fokus pada perluasan pendapatan nonmigas, pemotongan pengeluaran yang tidak perlu, peningkatan efisiensi pajak, dan percepatan reformasi struktural, khususnya di bidang kelistrikan, transportasi, dan teknologi.

Namun, tantangan seperti inflasi, volatilitas nilai tukar, dan pengangguran kaum muda terus menimbulkan risiko terhadap prospek ekonomi yang lebih luas. Reformasi pemerintah yang sedang berlangsung seperti penghapusan subsidi bahan bakar, penyatuan nilai tukar, dan perluasan infrastruktur digital perlu dilaksanakan dengan hati-hati untuk mencapai keuntungan jangka panjang.

Mengutip laporan Forbes 2024, PDB negara termiskin berkisar antara US$455 hingga US$1,996. Negara ini menempati posisi ke-6 negara termiskin dunia, dengan PDB US$ 1,675 per kapita.


(tps/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bayar Utang Lancar, Kenapa Ekonomi RI Dibilang Rawan?

Next Article 35 Anak Tewas Terinjak-injak di Acara Pekan Raya Sekolah

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |