Tradisi Lebaran yang Unik di Berbagai Negara, dari Singapura sampai Afrika Selatan

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idulfitri atau Lebaran adalah hari raya besar yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai penanda berakhirnya bulan suci Ramadan. Yang membuat Idulfitri semakin istimewa adalah keragaman tradisi lebaran di berbagai negara.

Meskipun esensi perayaan ini tetap sama, yaitu merayakan kemenangan setelah berpuasa, setiap negara memiliki cara unik dalam merayakannya. Di Indonesia kita tentunya kita sudah tahu betul tradisi merayakan lebaran.

Tradisi lebaran di berbagai negara dapat terlihat dari berbagai ritual, doa, serta hidangan khas yang disajikan. Di beberapa negara, perayaan lebih fokus pada kegiatan sosial dan kebersamaan keluarga, sementara di tempat lain, lebih ditekankan pada kegiatan berbagi dan memberi kepada yang membutuhkan.

Keragaman tradisi lebaran di berbagai negara ini semakin memperkaya makna Idulfitri, menjadikannya lebih dari sekadar perayaan pribadi. Dilansir dari kanal Hot Liputan6.com dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu, 22 April 2023, berikut tradisi Lebaran di berbagai negara di dunia yang unik dan menarik.

1. Singapura

Salah satu yang menarik dari perayaan lebaran di Singapura adalah ledakan warna yang menerangi area Geylang Serai. Sebagai pemukiman Melayu tertua di Singapura, Geylang Serai telah menjadi pusat perayaan Idulfitri bagi umat Islam yang tinggal di Singapura.

Tampilan lampu yang spektakuler menyinari jalanan Geylang Serai setiap tahun. Geylang Serai juga merupakan rumah bagi Bazar Ramadhan Geylang Serai tahunan. Makanan jelas merupakan pusat daya tarik di bazar, yang menampilkan lebih dari seratus penjual makanan yang menyajikan makanan Melayu tradisional yang luar biasa. Selama beberapa tahun terakhir, vendor juga telah menyajikan makanan yang Instagramable seperti makanan penutup bubble-tea dan marshmallow menyala di atas tongkat.

Di Malaysia, Idulfitri disebut Hari Raya Aidilfitri atau hanya Hari Raya. Perayaan di Malaysia terkenal dengan keramahtamahannya yang hangat dan open house, di mana orang mengundang teman dan keluarga ke rumah mereka untuk berbagi makanan yang meriah.

Mereka membersihkan rumah mereka, menghiasinya dengan lampu dan bunga, dan berdandan dengan pakaian baru. Mereka juga berpartisipasi dalam doa-doa khusus di masjid-masjid dan memberi sedekah kepada orang miskin dan yang membutuhkan.

3. India

Di India, Idulfitri dikenal sebagai Ramadhan Idulfitri dan dirayakan dengan keragaman budaya dan tradisi unik di berbagai wilayah negara. Umat Muslim di India berdoa khusus di masjid, dan keluarga berkumpul untuk berbagi makanan dan bertukar hadiah.

Salah satu tradisi populer selama lebaran di India adalah menyiapkan dan berbagi hidangan manis yang disebut "Sheer Kurma", yaitu hidangan penutup bihun dan susu. Umat Islam di India juga punya tradisi untuk mengunjungi tetangga dan teman non-Muslim mereka untuk berbagi kegembiraan lebaran.

4. Arab Saudi

Di Arab Saudi, Idul Fitri dirayakan dengan sangat antusias. Umat Muslim bangun pagi-pagi, mandi, dan memakai baju baru. Mereka kemudian melakukan salat Id di masjid atau ruang terbuka yang luas. Usai salat, keluarga berkumpul untuk bertukar kado, berbagi permen dan hidangan spesial, serta mengunjungi kerabat dan teman. Mereka juga memberikan zakat fitrah kepada yang berhak menerimanya.

Iran punya cara yang berbeda dalam merayakan lebaran yang dipengaruhi oleh dominasi mazhab Syiah di negara tersebut. Perayaan Idulfitri di Iran cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya.

Mereka biasanya hanya melakukan dua kegiatan utama: shalat Id dan silaturahmi dengan keluarga. Kesederhanaan ini mencerminkan perbedaan interpretasi keagamaan antara Syiah dan Sunni dalam memandang perayaan Idulfitri. Meski sederhana, perayaan ini tetap menjadi momen penting bagi masyarakat Iran untuk mempererat hubungan keluarga.

6. Turki

Di Turki, Idulfitri dikenal sebagai Ramazan Bayrami atau Seker Bayrami, yang berarti "Pesta Gula" dalam bahasa Turki. Ini adalah waktu untuk reuni keluarga dan perayaan. Umat muslim Turki mengunjungi orangtua mereka dan mencari berkah mereka.

Mereka membersihkan rumah mereka dan menghiasinya dengan lampu, dan merupakan hal yang umum untuk berbagi permen dan makanan penutup dengan tetangga, teman, dan kerabat. Anak-anak juga menerima hadiah dan uang kecil, dan mengenakan baju baru selama lebaran.

7. Maroko

Di Maroko, Idulfitri disebut "IdulFitri Kecil" atau "IdulFitri Besar". Mereka meirayakanyan dengan kombinasi tradisi agama dan budaya. Umat Muslim Maroko memulai hari dengan doa khusus di masjid, diikuti dengan pertemuan keluarga dan pesta.

Salah satu tradisi unik di Maroko adalah pertukaran "Idiya", yaitu hadiah kecil atau uang yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang kurang beruntung. Keluarga Maroko juga mendekorasi rumah mereka, dan merupakan hal yang umum untuk menyiapkan dan berbagi manisan dan hidangan khusus selama lebaran.

Di Amerika Serikat (AS), Idulfitri dirayakan oleh komunitas Muslim dengan tradisi mereka yang unik. Mereka menghadiri salat Id di masjid, diikuti dengan berkumpul bersama keluarga dan teman. Banyak juga yang mengadakan acara komunitas, seperti piknik dan program budaya.

Berbagi permen, bertukar hadiah, dan tindakan amal juga umum dilakukan selama lebaran di AS. Beberapa keluarga Muslim juga mendekorasi rumahnya dengan lampu dan dekorasi untuk menciptakan suasana meriah.

8. Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, masyarakat muslim memiliki tradisi unik untuk berkumpul di Green Point, Cape Town menjelang berakhirnya bulan Ramadan. Momen ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan penanda berakhirnya bulan suci.

Setelah berkumpul di Green Point, mereka melanjutkan dengan tradisi saling mengunjungi rumah sanak saudara dan tetangga dekat. Kegiatan ini memperkuat ikatan sosial dalam komunitas muslim Afrika Selatan. Tradisi berkumpul ini telah menjadi bagian penting dari identitas muslim Afrika Selatan dalam merayakan Idulfitri.