loading...
Ukraina menuduh Rusia melanggar gencatan senjata Paskah hampir 3.000 kali. Foto/New York Times
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melanggar gencatan senjata Paskah yang diumumkannya sendiri hampir 3.000 kali, tepatnya 2.935 pelanggaran.
Gencatan senjata Paskah selama 30 jam diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu.
“Sifat tindakan Ukraina akan terus seperti cermin: kami akan menanggapi keheningan dengan keheningan, dan pukulan kami akan menjadi pertahanan terhadap pukulan Rusia. Tindakan selalu berbicara lebih keras daripada kata-kata,” tulis Zelensky dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram, yang dilansir New York Post, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, pasukan Rusia meluncurkan 1.882 peluru ke posisi pasukan Ukraina, termasuk 812 dengan senjata berat.
Pasukan Kremlin, lanjut Zelensky, juga melakukan 96 operasi penyerangan di sepanjang garis depan dan menggunakan ratusan pesawat nirawak selama gencatan senjata Paskah.
Sebagian besar penembakan Rusia terjadi di distrik Pokrovsk di wilayah Donetsk di Ukraina timur, di perbatasan Rusia.
Kota Pokrovsk—yang dihuni sekitar 69.000 penduduk sebelum perang—merupakan pusat logistik utama bagi pasukan Ukraina, karena stasiun kereta apinya dan lokasinya di persimpangan beberapa jalan penting.
“Pokrovsk merupakan pusat yang sangat penting, pusat pertahanan. Jika kita kehilangan Pokrovsk, seluruh garis depan akan hancur,” kata pakar militer Ukraina Mykhalo Zhyrokhov kepada BBC News.
Serangan udara selama gencatan senjata Paskah juga menewaskan tiga orang di wilayah Kherson selatan Ukraina, kata seorang pejabat daerah setempat pada hari Senin.