Update Terkini Perang Thailand-Kamboja, Pengungsi Tembus 500.000 Orang

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pengungsian besar-besaran kembali terjadi di wilayah perbatasan Thailand-Kamboja, ketika rentetan pertempuran terbaru memaksa lebih dari setengah juta warga meninggalkan rumah mereka. Bentrokan yang dipicu sengketa perbatasan berusia seabad itu kembali memanas meski sebelumnya sempat mereda setelah campur tangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa bulan lalu.

Pejabat dari kedua negara mengonfirmasi bahwa lima tentara Thailand dan tujuh warga sipil Kamboja tewas dalam eskalasi terbaru tersebut. Lebih dari 500.000 orang kini berlindung di pagoda, sekolah, dan tempat aman lainnya, sementara jet tempur, tank, dan drone dari kedua pihak saling menyerang di sepanjang garis batas.

Pada Rabu (10/12/2025), dentuman artileri terdengar dari arah kompleks kuil bersejarah di wilayah yang diperebutkan di Kota Samraong, barat laut Kamboja. Situasi makin memburuk menjelang sore ketika ratusan keluarga mulai meninggalkan sebuah pagoda yang sejak Senin menjadi lokasi penampungan.

"Pihak berwenang mengatakan tempat ini tidak lagi aman," ujar Seut Soeung (30), yang ditemui saat beristirahat di pinggir jalan, kepada AFP.

Di sekelilingnya, tampak kendaraan yang mengangkut orang, anjing, dan barang-barang seadanya. Seorang polisi yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan bahwa evakuasi dilakukan setelah beberapa jet tempur Thailand terbang dekat area tersebut.

Adapun Thailand dan Kamboja sudah lama memperdebatkan batas kolonial sepanjang 800 kilometer, dengan klaim tumpang tindih atas kuil-kuil bersejarah yang beberapa kali berujung bentrokan militer.

Pertempuran pekan ini disebut sebagai yang paling mematikan sejak lima hari bentrokan pada Juli lalu yang menewaskan puluhan orang dan memaksa sekitar 300.000 warga mengungsi sebelum gencatan senjata dicapai melalui mediasi Trump.

Kini bentrokan meluas hingga lima provinsi di kedua negara. Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand Surasant Kongsiri menyatakan bahwa lebih dari 400.000 warga telah dipindahkan ke tempat pengungsian.

(luc/luc)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |