Kebun Binatang Sapucaia do Sul di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, ditutup sementara setelah terjadi wabah flu burung yang menyebabkan kematian puluhan unggas air. Kematian ini dikonfirmasi oleh Kementerian Pertanian dan Peternakan Brasil pada 13 Mei 2025, yang menyatakan bahwa virus H5N1 telah menewaskan 38 angsa dan bebek di sekitar danau dalam area kebun binatang.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah negara bagian menutup akses pengunjung ke kebun binatang dan menerapkan protokol karantina ketat bagi staf yang bekerja di lokasi tersebut. Meskipun tidak ada hewan lain yang dikarantina atau dimusnahkan, pihak berwenang terus memantau situasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Wabah ini berdekatan dengan kasus flu burung pertama yang terkonfirmasi di peternakan ayam komersial di kota Montenegro, sekitar 50 kilometer dari Sapucaia do Sul. Di peternakan tersebut, lebih dari 17.000 ayam mati atau dimusnahkan sebagai tindakan pencegahan.
Untuk menentukan apakah kedua wabah ini saling terkait, otoritas Brasil melakukan pengujian genetik terhadap sampel virus dari kebun binatang dan peternakan. Hasil dari tes ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai sumber dan jalur penyebaran virus.
Pemerintah Brasil telah memberlakukan langkah-langkah pengendalian ketat, termasuk pemasangan barikade sanitasi di jalan-jalan utama dan pengawasan kendaraan yang keluar masuk daerah terdampak. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus ke wilayah lain dan melindungi industri unggas nasional.
Meskipun virus H5N1 memiliki risiko rendah terhadap manusia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kontak langsung dengan unggas terinfeksi, otoritas kesehatan tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang telah ditetapkan.
Wabah ini telah memicu kekhawatiran di kalangan eksportir unggas Brasil, mengingat negara ini merupakan salah satu pengekspor ayam terbesar di dunia. Beberapa negara, termasuk China dan Uni Eropa, telah memberlakukan larangan sementara terhadap impor unggas dari Brasil sebagai respons terhadap wabah ini.