Warga RI Paling Kecanduan Makan Gorengan, Pemerintah Rugi Rp60 T!

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Gorengan, makanan dengan tekstur renyah, gurih, serta harganya terjangkau membuat makanan ini selalu menggoda untuk disantap orang Indonesia.

Dari Sabang sampai Merauke, gorengan telah menjadi jajanan khas yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari tahu isi, bakwan, tempe mendoan, sampai pisang goreng.

Gorengan hadir dalam berbagai bentuk dan rasa yang menggugah selera. Harganya yang murah, mudah didapat, dan rasanya yang gurih serta renyah membuat gorengan selalu menjadi pilihan favorit banyak orang.

Tidak hanya sekadar camilan, gorengan juga memiliki makna tersendiri dalam budaya kuliner Indonesia.

Di pagi hari, banyak orang menikmati gorengan sebagai teman minum teh atau kopi. Sementara di sore hari, gorengan sering menjadi teman ngobrol santai bersama keluarga atau sahabat. Di berbagai acara, dari hajatan hingga rapat kantor, gorengan hampir selalu ada sebagai hidangan pendamping.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kabupaten Brebes menjadi satu wilayah yang paling kecanduan makan gorengan, rata-rata sampai 4.620 per kapita dalam seminggu.

Selanjutnya ada kabupaten Muara Enim sebanyak 3.880 gorengan yang dimakan per kapita dalam satu minggu. Sementara di posisi ketiga ada kabupaten Serang yang mengkonsumsi sampai 3.790 gorengan per kapita dalam periode yang sama.

Berikut rincian 10 kabupaten/kota yang paling kecanduan makan gorengan sepanjang 2024 :

Meski menjadi jajanan yang digemari, konsumsi gorengan tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.

Mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama yang dipakai berulang kali, dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi tubuh. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, gorengan juga mengandung kalori tinggi yang dapat memicu obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol.

Tidak hanya itu, minyak berlebih dalam gorengan juga bisa memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti asam lambung naik serta perut terasa tidak nyaman

Sebagai catatan saja, penyakit jantung padai 2024 dapat menimbulkan beban ekonomi sampai Rp 67,34 triliun. Angka ini berasal dari proyeksi total klaim BPJS Kesehatan untuk jantung Rp 38,96 triliun sampai akhir 2024 dan estimasi produktivitas warga yang hilang karena harus dirawat akibat penyakit jantung senilai Rp 28,38 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |